Bahlil Lahadalia Yakin Prabowo Tidak akan Reshuffle Menteri dari Partai Golkar

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RESHUFFLE KABINET- Bahlil Lahadalia saat diwawancarai awak media di Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (4/2/2025). Bahlil meyakini tidak ada kader Golkar terkena Reshuffle (TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Presiden Prabowo dikabarkan akan melakukan Reshuffle kabinet.

Pasalnya Prabowo merasa ada menteri yang tidak bekerja dengan baik dan menyenangkan hari rakyat.

Menteri itu dianggap tidak memilki langkah yang seirama sehingga akan direshuffle.

Informasi adanya wacana Reshuffle kabinet itu juga dibenarkan oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Sufmi membenarkan ucapan bahwa Prabowo merasa ada menteri yang kerja tidak maksimal.

Merespon adany wacana reshuffle kabinet, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia angkat bicara.

Dia meyakini kadernya yang duduk di Kabinet Merah Putih tidak akan di-reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto. 

"Kami yakin, insya Allah Golkar baik-baik saja. Karena apa? Partai Golkar berada di garda terdepan dengan partai koalisi lain, terutama Gerindra, dalam mendorong dan mendukung arah kebijakan pemerintah," ujar Bahlil saat konferensi pers di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2025).

Ia menyebut, kader Golkar yang duduk di jajaran eksekutif ada 14 orang.

Mereka terdiri dari delapan orang menjabat sebagai menteri, di mana salah satunya adalah Bahlil sendiri, dan tiga orang sebagai wakil menteri.

Di luar jabatan menteri dan wakil menteri, ada pula satu orang yang menjabat sebagai Gubernur Lemhanas, yakni Ace Hasan Syadzily.

"Kami yakin dan percaya bahwa Presiden tahu betul tentang kualitas daripada kader-kader Partai Golkar. Karena Partai Golkar ini kan gudangnya para kader pemimpin bangsa," lanjut Bahlil.

Meski demikian, ia menyadari bahwa perombakan Kabinet adalah wewenang sepenuhnya dari Kepala Negara.

Oleh sebab itu, ia mengajak publik untuk tidak terlalu mencampuri hal yang menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

"Jangan kita mengomentari atau bertindak melampaui batas kewenangan. Karena itu kewenangan mutlak Bapak Presiden," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengultimatum para menteri Kabinet Merah Putih untuk terus bekerja keras buat rakyat. Prabowo mengatakan tidak akan segan untuk menyingkirkan mereka yang tidak sejalan dengan arahannya. "Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo pada acara Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News