TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro jadi orang pertama yang didepak Prabowo dari kabinet Merah Putih.
Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi menteri pertama yang direshuffle Prabowo.
Satryo digantikan oleh Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung Brian Yuliarto.
Reshuffle digelar di Istana Negara pada Rabu (19/2/2025).
Satryo adalah orang pertama yang terdepak setelah pada hari ke-122 pemerintahan Prabowo-Gibran yang dimulai pada 20 Oktober 2024.
Reshuffle pertama yang dilakukan Prabowo ini lebih cepat dibandingkan perombakan perdana kabinet yang dilakukan Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo.
Selain mencopot Mendikti Saintek, Prabowo juga melantik empat orang kepala lembaga pada reshuffle perdananya.
Para pejabat itu adalah Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP.
Kemudian, Amalia Adininggar Arumsari sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS, dan Letjen Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
Profil lengkap Satryo
Mengutip laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956.
Satryo menikah dengan Silvia Ratnawati, dan mereka memiliki dua anak.
Sebagai seorang akademisi dan birokrat, nama Satryo telah lama dikenal dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Ia merupakan putra dari Profesor Soemantri Brodjonegoro, mantan Rektor Universitas Indonesia sekaligus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1973.
Jejak pendidikan dan pengabdian keluarga ini juga dilanjutkan oleh adiknya, Profesor Bambang Brodjonegoro, yang pernah menjabat di beberapa kementerian pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.