Adapun insiden terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di depan SD yang merupakan satu yayasan dengan TK itu. Saat guru dan orang tuamurid sedang mendampingi latihan marching band.
“Awalnya, guru dahulu sampai di lokasi latihan, lalu disusul oleh anak-anak. Kemudian, pukul 16.20 WIB, anak-anak sudah mulai latihan,” jelas Annisa.
Saat latihan berlangsung, NH menghampiri salah satu guru, Desi, untuk menagih uang rokok. Annisa yang berada di samping Desi menolak permintaan itu. “
Nanti ya karena kepala sekolah tidak ada di lokasi, tunggu ya, Pak.” Namun, NH kembali ke Alfamart, tempat ia bekerja sebagai juru parkir.
“Setiap lima menit, NH terus menghampiri kami dengan permintaan yang sama, yaitu uang rokok,” lanjut Annisa.
Meskipun guru TK meminta NH untuk bersabar, ia tetap mengajak SM untuk menghampiri guru demi mendapatkan uang rokok.
Ketika permintaan uang rokok itu terus ditolak, NH menjadi geram.
SM pun ikut serta dengan menarik kerah baju salah satu guru bernama Braja Dirgantara dan menodongkan pisau ke wajah dan dadanya.
Akibat kejadian tersebut, suasana menjadi panik dengan teriakan dari guru TK, anak-anak, dan orangtua murid.
NH bahkan merusak alat-alat marching band dengan cara didorong dan ditendang yang kuat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News