Harga Cabai Rawit Masih Melambung di Pasar Gudang Tangerang Pasca Idulfitri 2025

Penulis: Nurmahadi
Editor: Joko Supriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARGA KOMODITAS CABAI - Harga cabai rawit masih menyentuh angka yang cukup tinggi, yakni sebesar Rp 120.000 perkilogram pasca lebaran Idulfitri 2025, di Pasar Gudang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)   

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Meski Perayaan lebaran Idulfitri 2025 telah sepekan berlalu, namun harga komoditas di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Tangerang, Banten, terpantau masih tinggi. 

Di Pasar Gudang Tigaraksa misalnya, harga cabai rawit masih menyentuh angka yang cukup tinggi, yakni sebesar Rp 120.000 perkilogram. 

Yang mana, harga normal cabai rawit berada di kisaran Rp 40.000 perkilogramnya. 

Sementara itu, harga cabai kriting juga masih bertahan di kisaran Rp 60.000 hingga Rp 70.000 perkilogramnya. 

Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih juga masih melambung tinggi, di kisaran Rp 60.000 hingga Rp 80.000 perkilogram. 

Pedagang di Pasar Gudang, Madil menjelaskan kenaikan harga bawang dan cabai di pasaran sudah terjadi sebelum lebaran dan masih bertahan hingga saat ini. 

Madil menuturkan, tingginya harga cabai dan bawang dipicu oleh kurangnya pasokan di tengah permintaan yang terus meningkat. 

"Kemungkinan faktor cuaca dan permintaan banyak dan pasokan kurang, enggak ada kemarin juga stoknya cabai rawit enggak ada, cabai merah juga kemarin enggak ada kan waktu pas mau lebaran mah nyampe Rp 200.000," tuturnya saat diwawancarai, Rabu (9/4/2025). 

Selain dikeluhkan pedagang, masih tingginya harga cabai juga membuat konsumen terpaksa mengurangi jumlah pembelian cabai hingga 50 persen. 

Masyarakat pun berharap pemerintah bisa segera melakukan stabilisasi harga bahan pokok, karena dinilai sangat memberatkan. 

"Berat banget, biasanya sehari sekilo ini seperempat entar nyambung lagi kalau ada duitnya ya harapannya turunin harga-harga sembako, harga sayur," kata salah satu pembeli, Iyam saat ditemui di lokasi. 

Senada dengan Iyam, pembeli lainnya, Ayu mengaku tingginya harga komoditas membuat dirinya harus mengurangi pembelian, untuk berhemat. 

"Saya belanja dikurangi sebagian saya pake bumbu racik itu, enggak terlalu banyak pakai bumbu ini, saya kalau beli setengah kalau enggak seperempat, sekarang belinya seperempat aja," tuturnya. (m41)