Respons Dedi Mulyadi Soal Ultimatum Ormas Grib Jaya: Saya Dengarkan Jika Kritiknya Bermanfaat

Editor: Joko Supriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GRIB JAYA VS KDM - Dalam jumpa pers itu, Razman Arif Nasution memberikan peringatan keras atas pernyataannya Dedi Mulyadi sekaligus melurusnya pemberitaan soal Grib Jaya terkait kasus pembakaran mobil Polisi di Depok, Jawa Barat. (Instagram @razmannasution71/Tribunjabar)

TRIBUNTANGERANG.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan respon santai perihal diultimatum yang dilayangkan oleh organisasi masyarakat (ormas) Grib Jaya.

Ultimatum itu disampaikan oleh Kabid Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution, yang meminta Dedi Mulyadi untuk tidak mengusik organisasinya.

Razman Nasution mengultimatum Gubernur Jabar agar tidak menstigma negatif ormas Grib Jaya yang bisa memancing gesekan sosial.

Menyikapi hal itu, Dedi Mulyadi pun memberikan respon santai, ia menyebut memilih fokus untuk memastikan iklim investasi di Jabar berjalan kondusif

"Oh itu, biasalah. Kita ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik," kata Dedi di Gedung Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (28/4/2025).

Dedi mengatakan, segala bentuk ancaman tidak akan mengubah caranya bekerja membereskan persoalan yang terjadi di Jabar.

Baca juga: Alasan Danjen Kopassus Minta Maaf ke Publik Usai Anggotanya Foto Bareng Ketum GRIB Jaya Hercules

Apalagi saat ini dirinya mempunyai tugas besar sebagai seorang gubernur agar bisa menekan angka pengangguran.

"Rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera. Tugas saya itu, saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun, kalau itu mengganggu kinerja saya," ucapnya.

Meski demikian, dia mengaku tidak anti kritik terhadap kebijakan-kebijakannya. Dia terbuka terhadap kritik membangun demi kemaslahatan warga Jabar.

"Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," pungkasnya.

Peringatan bagi Dedi Mulyadi

Razman Arif Nasution memberikan peringatan keras atas pernyataannya Dedi Mulyadi sekaligus melurusnya pemberitaan soal Grib Jaya terkait kasus pembakaran mobil Polisi di Depok, Jawa Barat.

"Saya hadir di Medan untuk meluruskan dan meng-counter informasi yang menyudutkan Ormas dan sepertinya mengarah ke Grib Jaya," tegas Razman.

Razman menyampaikan pandangan negatif terhadap Grib Jaya beberapa hari terakhir juga tak terlepas dari statment Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.

Bahkan Razman menyebut jika Dedi Mulyadi seharurnya tak perlu memberikan pernyataan yang melampaui kewenangan sebagai seorang Gubernur Jawa Barat.

"Kalo untuk penangkapannya tidak kita persoalkan. Tapi, kita sesalkan pernyataan kepala daerah seolah-olah sangat sinis terhadap Ormas," ujar Razman.

"Atas pesan bapak Ketum, meminta kepada Bapak Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar untuk bekerja sesuai dengan Tupoksi selaku Pamong Praja,” sambungnya.

"Yang perlu diingat, kewenangan masalah hukum ada di kepolisian. Kalau ada kegaduhan, ada masalah oleh kader-kader Ormas termasuk Grib, jika itu melanggar hukum, kami persilakan pijak berwajib memprosesnya,” tegasnya.

Baca juga: Debat dengan Aura Cinta Soal Wisuda, Dedi Mulyadi: Prioritaskan Masa Depan, Jangan Gaya-gayaan

Razman menegaskan, Grib Jaya Jabar akan mendukung penuh pihak Kepolisian dan tidak akan mengintervensi masalah hukum yang menyeret kadernya tersebut.

Atas hal tersebut, sesuai dengan pesan dan arahan Hercules, Razman melayangkan ultimatum kepada Dedi Mulyadi.

"Kang Dedi, pesan Ketua Umum kami, kami tidak pernah ganggu anda, ormas lain juga tidak pernah ganggu anda," ungkap Razman.

"Jadi jangan ganggu ormas! dan jangan ganggu kami!" tegasnya.

Razman mengungkapkan alasan ultimatum dilayangkan agar Dedi Mulyadi tidak memicu kekacauan yang bakal terjadi.

"Ini murni peringatan agar tidak terjadi kekacauan yang (dipicu) karena anda!" tegas Razman dengan anda tinggi.

"Karena ada kata-kata anda, jangan sampai berpotensi menjadi konflik!" tambahnya.

"Kalau bicara Ketua Umum kami Pak Hercules, kami sudah sangat paham. Jadi Kang Dedi, Pak Dedi, ini tolong sudah dikomentari (Hercules)," jelasnya.

(Kompas.com/(WartaKotalive.com)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News