Resolusi terjadi ketika narator melarikan diri dan melihat ke belakang untuk melihat rumah tersebut mulai retak dan runtuh.
Keruntuhan tersebut tidak hanya menandakan kehancuran fisik rumah tersebut tetapi juga kehancuran warisan Usher, menekankan tema pembusukan, kegilaan, dan cengkeraman masa lalu yang tak terhindarkan, dan gambaran akhir rumah yang runtuh ke dalam kubangan melambangkan akhir dari keluarga Usher, seperti yang direfleksikan oleh narator, “Saya melihat tembok-tembok rumah yang kokoh itu runtuh ke dalam kubangan” (Poe, 1839).
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, analisis The Fall of the House of Usher menunjukkan hubungan kompleks antara lingkungan, topik, dan karakter yang menjadi ciri khas penguasaan Edgar Allan Poe dalam penulisan gothic dengan memeriksa secara dekat Roderick dan Madeline Usher, kita dapat mengamati bagaimana masalah kesehatan mental mereka mencerminkan kemunduran fisik rumah leluhur mereka, yang menandakan tema cerita yang mencakup kesepian dan kegilaan.
Gaya bercerita Poe yang unik membawa kita ke dunia yang penuh dengan ketakutan dan kengerian, sementara penggunaan simbolisme yang kaya dan citra yang menakutkan memperluas pemahaman pembaca akan hasil akhir yang mengerikan dari para karakter.
Pada akhirnya, penelitian ini menyoroti signifikansi karya Poe yang abadi karena memaksa kita untuk mempertimbangkan hubungan yang erat antara lingkungan sekitar dan kondisi mental kita, serta menantang pembaca untuk menghadapi sisi tergelap kemanusiaan.
Penulis: Poppy Dwidia Gustanti