Dianggap Keramat hingga Ditaburi Kembang, Bambu yang Keluarkan Air di Cianjur Dibongkar

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAMBU KELUARKAN AIR- Bambu yang mengeluarkan air di Cianjur dibongkar setelah warga berndong-bondong mengambil air hingga menaburi kembang di sekitar bambu. Padahal oleh pemiliknya bambu itu adalah karya seni instalasi miliknya. (TikTok)

TRIBUN TANGERANG.COM, CIANJUR- Ada peristiwa unik yang terjadi di Kampung Limbangan, Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Warga beramai-ramai menampung air yang keluar dari ujung batang bambu 'ajaib'.

Bambu tersebut disebut ajaib karena mampu mengeluarkan air tanpa diketahui sumbernya.

Hebatnya tidak ada selang atau atau alat yang terlihat secara kasat mata sehingga bambu tersebut bisa mengeluarkan air.

Fenomena 'aneh' tersebut membuat bambu yang oleh warga disebut mambu petuk itu menjadi buah bibir.

Bambu tersebut berada di depan rumah pemiliknya dan disangga sebuah baja ringan, Rabu (2/7/2025).

Karena mengeluarkan air secara konstan warga berlomba-lomba mengambil air tersebut.

Mereka menganggap air tersebut memiliki tuah atau karomah untuk menyembuhkan penyakit.

Bahkan ada warga yang menaburkan bunga di sekitar tiang baja ringan penopang bambu tersebut.

Bukan mistis

Belakangan diketahui bambu ajaib tersebut merupakan seni instalasi yang sengaja dibuat seorang warga.

Dikhawatirkan menjadi polemik, dan kegaduhan bambu ajaib itu sudah dibongkar pemerintah Desa Cikaroya serta Koramil setempat.

Kepala Desa Cikaroya Encep Mahmudin mengatakan, terkait dengan video viral dan menyebutkan bambu petuk yang mampu mengeluarkan air, itu tidak benar.

"Walaupun bambu itu bisa mengeluarkan air tanpa diketahui sumbernya. Tapi itu bukanlah mistis, namun hasil karya tangan seseorang," katanya.

Bahkan lanjut dia, seorang warga yang membuat bambu tersebut mengakui tak ada kaitannya dengan mistis, apalagi air yang keluar dari dalam bambu dianggap karomah.

"Sudah saya langsung mengkonfirmasi dan menanyakannya langsung pada pembuatnya. Jadi memang tidak ada kaitan dengan hal mistis, ini murni hasil kreatifitas seseorang," kata dia.

Meski demikian Encep menyebutkan pembuat bambu ajaib tersebut enggan menjelaskan trik atau cara membuat bambu yang mampu mengeluarkan air.

"Jadi ketika akan dibongkar, pemiliknya mempersilahkan, namun saat ditanya soal proses atau cara membuatnya tidak mau memberitahu," katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai pada hal-hal yang berbau mistis dan sesuatu yang belum diketahui asal usulnya.

"Sama pembuatnya sendiri juga bambu tersebut sudah ditegaskan tidak ada hal yang mistis. Tapi murni hasil kreatifitas," katanya.

Dibuat warga baru

Pembuat bambu ajaib tersebut seorang warga baru yang sudah dua bulan tinggal di kampung tersebut dan diketahui memang kerap menciptakan karya seni instalasi.

"Jadi, warga ini baru dua bulan tinggal di sini. Seni bambu itu dibuat di halaman samping rumahnya," katanya.

Bambu tersebut dipasang melintang, ditopang rangka baja ringan, dan menyerupai jungkitan. Dari salah satu ujung bambu mengalir air secara konstan.

Tak tampak saluran atau selang apa pun yang mengalirkan air ke dalam bambu, membuat banyak orang keheranan.

"Memang bagi orang awam ini terlihat aneh, tidak ada pasokan air tetapi bisa mengalir terus-menerus," kata Encep menambahkan.

Sampai saat ini, sumber air itu masih menjadi misteri. Sang pembuat memilih untuk merahasiakannya dan menyebutnya sebagai bagian dari karya seni. Encep pun mengimbau warga untuk tidak mudah percaya pada hal-hal berbau mistis.

Pengakuan pembuat

Rudi (58), sosok di balik instalasi seni ini, mengaku tak menyangka karyanya akan disalahartikan oleh publik.

“Saya kaget, baru kali ini buatan saya diartikan lain. Padahal semuanya serba logis, tidak ada mistis, ini hanya seni,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (2/7/2025) petang.

Rudi menjelaskan, bambu tersebut awalnya hanya dirancang sebagai elemen dekoratif untuk kolam kecil di samping rumah yang tengah direnovasi. Ia juga berencana membuat gazebo mini dan lukisan dinding sebagai bagian dari taman kecil yang artistik.

“Kalau pun ada warga yang tertarik dengan karya seninya, saya berharap masyarakat dapat menyikapinya secara logis dan tidak terbawa pada penafsiran mistis,” harap Rudi.

“Kalau karya seni lain mungkin cukup dipandang, dibilang bagus, lalu dilupakan. Tapi saya ingin karya saya dilihat, kemudian orang pulang dan berpikir,” tambahnya.

Rudi tidak bersedia menjelaskan bagaimana air itu bisa muncul. Menurutnya, itu adalah rahasia dari logika karyanya yang tak ingin diungkap ke publik.

 “Saya tidak akan menjelaskan dari mana air itu berasal, karena ini hasil dari pemikiran logis saya. Mohon maaf, rahasianya tidak akan saya ungkap,” kata dia. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News