SPMB 2025

Polemik Jalur Domisili SPMB, Warga Tutup Akses ke SMPN 4 dan SMAN 6 Tangsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BLOKADE AKSES MASUK- Akses menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Tangerang Selatan di kawasan Pamulang, ditutup oleh warga RW 10, Kamis (3/7/2025). Aksi penutupan karena memprotes permasalahan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili.(TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)

Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG- Akses menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Tangerang Selatan di kawasan Pamulang, ditutup oleh warga RW 10, Kamis (3/7/2025). 

Aksi penutupan karena memprotes permasalahan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili.

Menurut pantauan TribunTangerang.com dua sekolah yang memiliki jarak sekitar 50 meter itu ditutup warga lantaran tidak terima anak-anak mereka tak lolos pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025 lewat jalur domisili. 

Padahal jarak tempat tinggal mereka berdekatan dengan dua sekolah itu dan masih dalam satu lingkungan yang sama. 

Pada proses penutupan akses tersebut, warga yang tergabung dalam RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 itu memasang tiga spanduk yang bertuliskan permohonan maaf mereka karena harus menutup akses tersebut. 

Baca juga: Rumah Berjarak 130 Meter dari SMAN 3 Curug, Jono Kecewa Anaknya Tidak Diterima SPMB Jalur Domisili

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Penutupan jalan sementara," dikutip dari tulisan di dalam spanduk yang dibentangkan di pagar jalanan utama.

Pada bagian bawah spanduk yang bewarna kuning itu, tertulis alasan mereka menutup akses jalan tersebut. 

"Akses ini ditutup karena sistem penerimaan siswa mengabaikan hak anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri," lanjut isi tulisan tersebut.

Setelah menutup akses jalan. Sekolah, mereka berencana akan bersurat ke Gubernur Banten, Andra Soni untuk mempertanyakan terkait sistem domisili pada SPMB 2025.

"Aksesnya akan kita tutup sampai kita mendapatkan jawaban dari pihak dinas terkait. Besok kita akan membuat surat yang ditujukan kepada Gubernur Banten Andra Soni dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten," tutup Rangga perwakilan warga RW 10, Pamulang, Tangsel. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News