"11 korban, 9 luka ringan. Dua korban luka di kepala, sedang ditangani. Yang satu orang ada kaget kelihatan tadi. Sekarang sudah observasi di RS Sari Asih Sangiang," ucapnya.
Menurut Rusdi, ambruknya atap ruang kelas tersebut lantaran diterpa hujan deras dan angin kencang selama tiga hari ke belakang.
Alhasil atap dari baja ringan itu pun bergeser dan tak kuat menahan beban genteng hingga akhirnya ambruk.
"Karena faktor cuaca, karena hujan yang lebat tiga hari berturut-turut. Jadi memang mengakibatkan ambruknya ruang kelas. Mungkin faktor baja ringan, gentengnya bukan genteng metal," katanya.
Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana mengatakan pihaknya akan segera melakukan renovasi dua kelas tersebut.
"Arahan pak Bupati untuk segera melakukan perbaikan, rencananya Besok akan kami mulai lakukan perbaikan oleh CSR," paparnya.
Dia menjelaskan untuk kegiatan belajar mengajar sementara akan memanfaatkan ruang kelas lain selagi dua kelas tersebut direnovasi.
"Kegiatan belajar mengajar akan memanfatkan ruang kelas yang ada, sementara dua ruang kelas ini tidak bisa dipergunakan dulu sampai perbaikan selesai," kata Dadan. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News