Alasan Pengangkatan Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP 3 Periode Tidak Diumumkan di Kongres Partai

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMBALI JADI SEKJEN - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri kembali melantik Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDIP masa bakti 2025-2030 di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (14/8/2025) siang. (Dokumentasi PDIP/Monang Sinaga)

Adapun sebelumnya, Hasto divonis 3 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp250 juta (subsider 3 bulan kurungan) terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 yang melibatkan Harun Masiku dan dugaan perintangan penyidikan (obstruction of justice).

Hakim telah menyatakan Hasto terbukti bersalah atas suap Rp400 juta, tetapi tidak terbukti merintangi penyidikan.

Adapun Harun Masiku sendiri masih buron sejak operasi tangkap tangan KPK pada 8 Januari 2020. 

Kenapa Tak Diumumkan di Rakernas atau Kongres VI PDIP di Bali Awal Bulan Lalu?

Aryo Seno Bagaskoro, yang pernah menjadi juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, menerangkan bahwa baru dilantiknya Hasto adalah efek kejut tambahan tentang sosok yang akan menjadi Sekjen PDIP di periode 2025-2030.

"Ya, saya rasa, ini kan malah justru menambah efek kejut gitu, ada yang dinantikan dari siapa yang kemudian menjadi sekjen partai," jelasnya, dikutip dari tayangan KompasPetang yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (14/8/2025).

Seno pun menyoroti perjalanan politik Hasto Kristiyanto yang dramatis, dari terjerat kasus Harun Masiku hingga mendapat amnesti dari presiden.

Menurutnya, alasan pemberian amnesti ini justru menegaskan bahwa kasus yang menjerat Hasto tersebut bernuansa politis.

"Apalagi kita tahu bagaimana perjalanan yang sungguh dramatis di dalam dinamika politik yang berkaitan dengan Mas Hasto Kristiyanto," ujar Seno.

"Justru amnesti yang diberikan Presiden Prabowo, yang kami menghormati dan berterima kasih atas gestur dan keputusan tersebut, itu membuktikan bahwa kasus yang dihadapi oleh Mas Hasto Kristiyanto itu bernuansa politis," imbuhnya.

Menurut Seno, Prabowo telah melaksanakan komitmennya untuk menyelesaikan kasus-kasus yang bernuansa politis.

"Dan itu pun disampaikan bahwa di dalam pemerintahan Presiden Prabowo, case yang dilandasi politik itu akan diselesaikan dan beliau commit atas komitmen itu. Oleh karena itu, buat kami ini menjadi suatu case politik yang dramatis sekali gitu ya. Dan kemudian hari ini kembali Mas Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai sekjen partai," jelas Seno.

Seno juga menilai, kasus Harun Masiku ini menjadi pengalaman spiritual bagi Hasto Kristiyanto.

Bahkan, Hasto Kristiyanto yang disebutnya tetap produktif menulis buku dan gigih mulai menggarap skripsi S1 Hukum di dalam penjara menjadi penyulut semangat bagi semua kader PDIP.

"Saya rasa justru pengalaman itu menjadi pengalaman yang sangat spiritual bagi Mas Hasto secara pribadi," kata Seno.

Halaman
1234