TRIBUNTANGERANG.COM - Aji Darmaji suami Mpok Alpa menceritakan detik-detik meninggalnya sang istri, di RS Dharmais, Jakarta Barat, Jumat (15/8/2025) pagi.
Aji Darmaji menyebut pagi hari Mpok Alpa tertidur saat sedang sarapan. Saat dibangunkan, istrinya meminta sang suami tidur di setelahnya.
"Karena sempit saya duduk di sebelahnya. Saya usapin aja dia gitu sambil dianya tiduran. Tapi kok sudah dingin badannya," kata Aji Darmaji ketika ditemui di kediamannya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2025).
Pria yang akrab disapa Idung kaget, karena semua badan Mpok Alpa sudah sangat dingin, sang istri pun tidak bisa diam saat tiduran di kasur rumah sakit.
"Jadi dia gelisah banget lah dan ngomong kan sudah satu dua kata aja tuh, akhirnya saya panggil suster," ucapnya.
Mpok Alpa pun diminta menyampaikan rasa sakitnya melalui tulisan di handphone, karena dilarang banyak berbicara.
"Takut napasnya terganggu akhirnya pakai handphone. Katanya sesak, akhirnya alat pernapasan diganti dan dipasang oksigen paling besar. Jam 7 pagi Mpok udah gelisah banget lah. Putar ke kiri, putar ke kanan, gak bisa diam lah," jelasnya.
"Saya selimutin, selimutnya ditendang. Sampai akhirnya mpok Alpa jam 8 pagi minta alat pernapasannya dicopot," tambahnya.
Idung pun kaget, kemudian ia menanyakan apa yang dirasakan Mpok Alpa sampai meminta alat pernapasan dicopot.
"Katanya napasnya sudah susah, sudah ada di tenggorokan, sudah kesakitan dan gak kuat. Saya panik banget tapi berusaha tenang, akhirnya naik ke atas kasur, tidurin istri di pangkuan saya," ungkapnya.
Idung pun merasa Mpok Alpa sudah sakaratul maut, ia pun memandunya dengan membacakan kalimat syahadat.
"Saya pandu bacaan syahadat dan dia ikutin sampai habis, gak lama istri gak ada. Dokter masuk dan melakukan upaya medis lagi, sampai akhirnya meninggal," katanya.
Idung pun lemas tersungkur di sofa kamar rumah sakit. Ia sesak napas karena begitu terpukul kehilangan Mpok Alpa selama-lamanya.
"Jam 8 pagi lewat lah udah gak ada. Saya telpon keluarga lalu telpon aa Irfan dan Raffi, dengan keadaan yang sangat lemas. Mereka luar biasa baiknya ke Mpok Alpa," ujar Aji Darmaji. (Ari).