5 Fakta Kontroversi Dibalik Pertemuan Gibran dengan Driver Ojol di Istana
Pertemuan Gibran Rakabuming Raka dengan pengemudi ojek online (Ojol) di Istana Wapres pada 31 Agustus 2025 menjadi sorotan publik.
TRIBUNTANGERANG.COM - Pertemuan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dengan pengemudi ojek online (Ojol) di Istana Wapres pada 31 Agustus 2025 menjadi sorotan publik.
Dalam pertemuan itu Gibran bertemu perwakilan ojol dari empat aplikator diantaranya Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive.
Namun setelah pertemuan itu, justru muncul kontroversi di media sosial, driver ojol yang bertemu dengan Gibran dituding palsu atau settingan.
Berikut ini beberapa fakta terkait pertemuan Gibran Rakabuming Raka dengan pengemudi ojek online (Ojol) di Istana Wapres yang memicu kontroversi.
Pakai Diksi Tak Lazim
Dalam sebuah video wawancara usai pertemuan itu, salah satu perwakilan ojol menjadi sorotan karena dianggap memakai diksi yang tak lazim.
Adapun diksi tersebut seperti “edukasi”, “eskalasi”, dan menyebut sesama ojol sebagai “taruna”—istilah yang lazim di akademi militer.
Terkait hal itu, Koordinator Solidaritas Ojol Solo Raya (SOS), Josafat Satrijawibawa, buka suara.
Josafat mengatakan memang penyebutan tersebut hal biasa dilakukan di beberapa daerah seperti Jakarta, Surabaya, hingga Medan.
"Sebutan taruna untuk driver kalau di Jakarta, Surabaya, Bali, Medan, dan beberapa wilayah yang lain sudah biasa. Tapi kalau di Solo Raya ya biasa kita sebut driver atau ojol," kata Josafat.
Pakai Sepatu merek Air Jordan 1
Salah satu perwakilan ojol yang diundang oleh Wapres Gibran juga menjadi sorotan karena tertangkap kamera memakai sepatu merek Air Jordan 1
Banyak publik yang meragukan jika pengemudi ojol tersebut asli, sebab jika ditaksir harga sepatu Air Jordan berkisar Rp 1,8 juta hingga Rp 3,5 juta.
Dikutip Wartakotalive.com, pengemudi ojol yang memakai sepatu Air Jordan mengaku jika sepatunya dibeli dengan harga Rp 200 ribu. Ia juga membatah tuduhan driver palsu.
"Kita bukan ojol settingan. Kalau mau, ayo kita, saya boncengin dah. Jadi jangan pernah termakan isu bahwa settingan kita benar-benar murni ojol," kata Arief.
Arief berpesan, ojol seluruh Indonesia jangan terprovokasi untuk mengikuti demo anarkis. Sebab, masih ada banyak masyarakat yang mencari nafkah untui keluarganya di tengah situasi yang memanas.
Dituding Orang Partai
Seorang pengemudi ojol yang ikut dalam pertemuan dengan Wapres Gibran di Istana juga sempat dituding mirip dengan kader PSI yang ternyata adalah Kokok Dirgantoro.
Namun pihak PSI pun juga telah membantah jika ada kadernya yang ikut dalam pertemuan dengan Wapres Gibran.
Sementara dalam unggahan akun Facebook Nada Taufik, driver yang sempat dikaitkan sebagai orang partai memberikan klarifikasinya.
"Katanya gue ojol palsu, malah dibilang saya caleg, gimana tuh, amin kan aja kali ya," ucap pria dalam video tersebut.
"Besok-besok kalo ada partai yang ingin jadikan saya caleg boleh ya," katanya.
Ia juga membeberkan perihal jaket yang dituding bersih seperti baru.
"Ya namanya di Istana lampu terang jadi keliatan bersih, kita aminin aja yang mendoakan kita baik-baik," tutupnya.
Assosiasi Ikut Meragukan
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa para pengemudi yang hadir di Istana bukan bagian dari asosiasinya.
“Enggak ada yang mengetahui mereka dari kelompok mana, mewakili siapa. Yang pasti, asosiasi resmi ya kami. Kami saksi mata langsung insiden yang menimpa almarhum Affan Kurniawan,” ujar Igun, Senin (1/9/2025).
Igun menyebut kejanggalan karena tidak ada koordinasi dengan asosiasi resmi.
Menurutnya, Setwapres justru menghadirkan pihak yang tidak pernah berada di lokasi tragedi maupun saat proses otopsi jenazah Affan di RSCM.
"Kelompok ini tidak pernah ada di lokasi. Rekan-rekan ojol kecewa melihat ada pihak yang tidak jelas tiba-tiba diundang ke Istana. Apakah ini settingan untuk memanfaatkan tragedi Affan?” ucapnya.
Aplikator Kompak Sebut Driver Asli
Empat perusahaan ojek online (ojol) Grab, Gojek, Maxim, dan InDrive memastikan orang-orang yang bertemu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah mitra pengemudi mereka.
Pernyataan ini menjawab tudingan Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia soal tidak jelasnya asal muasal orang-orang tersebut.
Direktur Public Affairs & Communications GoTo Ade Mulya mengonfirmasi pria berjaket Gojek adalah mitra mereka bernama Mohamad Rahman Tohir. Pria yang akrab disapa Cang Rahman ini aktif menjadi mitra Gojek sejak 2015.
Ade menerangkan pihaknya dan aplikator lain, yaitu Maxim, Grab dan InDrive, sempat dihubungi Kantor Wapres untuk menghadirkan perwakilan mitra ojol. Para perwakilan itu disebut diminta hadir untuk berdialog bersama Gibran.
"Kami pun ingin menegaskan bahwa Mohamad Rahman Tohir atau yang akrab disapa Cang Rahman, salah satu peserta dialog yang ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015," kata Ade dalam keterangan tertuliS.
(Tribuntoraja.com/Tribunnews.com/Tribuntangerang.com)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Gibran Bilang Begini saat Datangi Rumah Andika Lutfi Falah yang Meninggal usai Ikut Demo di DPR RI |
![]() |
---|
Wapres RI Gibran Kunjungi Rumah Andika Lutfi, Pelajar yang Meninggal usai Demo di DPR RI |
![]() |
---|
Peran 7 Anggota Brimob dalam Kasus Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis, Kini Dipatsus 20 Hari |
![]() |
---|
Puan Maharani Minta Maaf atas Meninggalnya Driver Ojol Affan Kurniawan: Kami akan Terus Berbenah |
![]() |
---|
Hotman Paris Tawarkan Bantuan Hukum Keluarga Affan Kurniawan di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.