Demo Mahasiswa

BEM UI Minta Prabowo Copot Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa karena Ucapannya

Pernyataan itu meluncur dari mulut Purbaya Yudhi Sadewa Kepala Kajian Strategis BEM Universitas Indonesia, Diallo Hujanbiru

Editor: Joseph Wesly
(Sekretariat Presiden)
PECAT PURBAYA- Purbaya Yudhi Sadewa dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani. BEM UI meminta Prabowo memecat Purbaya karena mengecilkan peserta demo. (Sekretariat Presiden) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Baru sehari menduduki kursi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa sudah diminta agar dicopot oleh Prabowo.

Pernyataan itu meluncur dari mulut Purbaya Yudhi Sadewa Kepala Kajian Strategis BEM Universitas Indonesia, Diallo Hujanbiru

Pemintaan itu dilayangkan Diallo saat aksi demo #RakyatTagihJanji yang diinisiasi mahasiswa UI dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di depan Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).

Massa mahasiswa UI serta mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tiba sekitar pukul 14.30 WIB di depan Gedung DPR RI.

Mereka menuntut agar DPR RI memenuhi tuntutan rakyat 17+8, yang mana sebagian poinnya sudah deadline sejak 5 September 2025.

Diallo secara tegas menyayangkan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang menyebut bahwa 17+8 Tuntutan Rakyat hanya mewakili suara sebagian rakyat kecil.

"Baru satu hari menjabat, dia sudah mengeluarkan pernyataan yang sangat mengecewakan dan menyakitkan. Dia mengecilkan suara masyarakat dan penderitaan yang nyata," ungkap Diallo.

Baca juga: Baru Sehari Jadi Menteri Purbaya Yudhi Sadewa Minta Maaf Ucapannya Soal Mengecilkan Peserta Demo

Ia menambahkan, suara masyarakat yang kini menuntut perubahan bukanlah muncul tanpa sebab. Keputusan untuk turun ke jalan adalah bentuk dari keputusasaan atas ketidakadilan struktural dan ketimpangan kesejahteraan.

"Mereka bobrok. Mereka membunuh saudara-saudara kami secara sistemik. Mereka tidak memberikan hak dasar rakyat. Jadi kalau Purbaya tidak paham, mending mundur saja," tukasnya.

Kontroversi Pernyataan Menkeu Purbaya

Sebelumnya, dalam konferensi pers usai pelantikannya di Gedung Kemenkeu, Purbaya Yudhi Sadewa dimintai tanggapan terkait 17+8 Tuntutan Rakyat yang masih ramai digaungkan publik, baik di media sosial maupun dalam aksi jalanan.

"Saya belum mempelajari itu. Tapi itu kan suara sebagian rakyat kecil kita," ucap Purbaya, dikutip dari siaran YouTube KompasTV (Senin, 8/9/2025).

Lebih lanjut, Purbaya menyebut bahwa keresahan publik dapat diselesaikan dengan pertumbuhan ekonomi.

"Kalau saya berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi 6—7 persen, itu akan hilang otomatis," katanya sambil tersenyum.

"Mereka (rakyat) akan sibuk cari kerja dan makan enak, dibandingkan berdemo," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved