Alvaro Menangis Tak Henti, Ayah Tiri Bekap hingga Tak Bernapas lalu Dibuang ke Kali Cilalay

 Kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, akhirnya terungkap setelah lebih dari

Editor: Joseph Wesly
Tribunnews.com/(Warta Kota/Ramadhan LQ)
DIBEKAP HINGGA TEWAS- Foto Alvaro semasa hidup. Alvaro dibekap ayah tirinya hingga tewas karena terus menangis saat diculik. (Warta Kota/Ramadhan LQ) 

Ringkasan Berita:
  • Alex Iskandar membunuh Alvaro dengan cara membekap karena korban terus menangis, lalu membuang jasadnya ke Kali Cilalay, Bogor.
  • Keluarga menyebut Alex sakit hati kepada ibu korban yang bekerja di Malaysia meski dilarang.
  • Delapan bulan ikut mencari untuk menghilangkan kecurigaan, Alex akhirnya ditangkap dan kemudian ditemukan meninggal diduga bunuh diri di ruang konseling Polres Jaksel.

 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA- Kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, akhirnya terungkap setelah lebih dari delapan bulan misterius. 

Polisi mengungkap ayah tirinya, Alex Iskandar (49), sebagai pelaku yang membunuh Alvaro dengan cara membekap mulut dan hidung sang bocah karena korban terus menangis.

Jasad Alvaro ditemukan di Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Minggu (23/11/2025), setelah tim gabungan Polsek Pesanggrahan, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Resmob Polda Metro Jaya menyisir sejumlah titik yang dicurigai terkait hilangnya Alvaro sejak Maret 2025.

Dibekap karena Menangis

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, membeberkan kronologi pembunuhan dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan.

Menurut Budi, Alvaro dibawa oleh Alex dari masjid dekat rumahnya. Di tengah perjalanan, Alvaro menangis tanpa henti.

“Pelaku membekap korban hingga meninggal dunia karena korban terus menangis,” jelas Budi.

Pembekapan itu membuat Alvaro tak bisa bernapas hingga akhirnya meregang nyawa. Setelah memastikan korban tak bergerak, Alex membawa jasad Alvaro dan membuangnya ke wilayah Tenjo, Bogor.

Motif Diduga Berkaitan dengan Dendam pada Ibu Korban

Kakek korban, Tugimin, menyebut bahwa tindakan keji Alex dipicu rasa dendam dan kecemburuan kepada ibu Alvaro, Arum Indah, yang bekerja di Malaysia meski sebelumnya dilarang.

“Infonya karena dendam dan cemburu sama ibunya,” ujarnya.

Pelaku Ditemukan Tewas di Ruang Konseling

Setelah ditangkap pada Rabu (19/11/2025), Alex ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (23/11/2025) dini hari.

Pihak keluarga mengaku belum sepenuhnya yakin dengan kabar kematian itu karena tidak melihat langsung jenazah, hanya foto lokasi pemakaman.

Sempat Berpura-pura Membantu Pencarian

Nenek korban, Sayem, mengungkap bahwa selama delapan bulan pencarian, Alex tampak aktif membantu keluarga, bahkan ikut ke Karawang dan Bogor. Sikapnya itu sempat membuat keluarga percaya bahwa ia tidak terlibat.

Namun, polisi menemukan bukti rekaman suara di masjid yang cocok dengan suara Alex dan keterangan saksi yang mengarah jelas kepadanya dikutip dari tribunnews

Alvaro sendiri diculik dengan modus sederhana: dijanjikan mainan oleh pelaku, yang makin menguatkan asumsi bahwa korban mengenal baik sosok yang membawanya pergi.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved