FIFA Rilis Tempat Kelahiran Kakek Nenek 7 Pemain Naturalisasi Ilegal, Tak Ada yang Lahir di Malaysia

Pasalnya FAM diduga melakukan penipuan dokumen untuk menaturalisasi ke-7 pemain tersebut

Editor: Joseph Wesly
(FAM.ORG.MY)
PEMAIN NATURALISASI ILEGAL- Para pemain Timnas Malaysia saat bersiap menghadapi Timnas Palestina di laga FIFA Matchday September 2025.(FAM.ORG.MY) 

TRIBUNTANGERANG.CO, KUALA LUMPUR- FIFA memberikan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia akibat kasus pemalsuan dokumen 7 pemain naturalisasi Malaysia.

FIFA menyatakan ketujuh pemain tersebut berstatus ilegal.

Pasalnya FAM diduga melakukan penipuan dokumen untuk menaturalisasi ke-7 pemain tersebut.

FAM disebut memalsukan dokumen kelahiran leluhur para pemain tersebut, agar bisa mengikuti proses naturalisasi.

Sebagai hukuman FIFA menjatuhkan denda Rp 7,3 miliar dan Rp 41 juta bagi para pemain.

Para pemain juga dilarang bermain selama 12 bulan.

Kini FIFA merilis putusan lengkap kasus naturalisasi bodong itu.

Faktanya bahwa kakek-nenek 7 pemain keturunan tersebut tidak lahir di Malaysia.

FIFA resmi merilis putusan lengkap kasus pemalsuan dokumen naturalisasi Malaysia pada Senin (6/10/2025).

Hal ini bertepatan pula dengan 10 hari tenggat yang diberikan FIFA kepada FAM untuk melengkapi dokumen dan mengajukan banding sejak rilis FIFA pada 26 September 2025 lalu.

Dalam putusan lengkap FIFA yang bisa diunduh di bagian Legal tersebut, terpapar data latar belakang 7 pemain keturunan Malaysia yang jadi biang masalah.

Baca juga: Publik Diminta Tak Salahkan Anak Sultan Malaysia Tunku Ismail Idris Soal Pemain Naturalisasi Ilegal

Ketujuh pemain yang dimaksud adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgi dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Awal mula FIFA mulai menginvestigasi Malaysia adalah saat mereka menerima komplain mengenai eligibilitas ketujuh pemain usai laga Malaysia Vs Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027, 10 Juni 2025.

"Proses naturalisasi mereka dan waktu debut mereka dalam jangka waktu yang dipertanyakan, menimbulkan pertanyaan signifikan mengenai validitas proses tersebut," bunyi komplain yang masuk ke FIFA.

Kemudian Sekretariat Komite Disiplin FIFA berhasil mendapatkan salinan dari sertifikat lahir dari kakek-nenek 7 pemain naturalisasi tersebut.

Terdapat perbedaan signifikan mengenai tempat lahir sang kakek-nenek antara dokumen yang diberikan FAM dan dokumen asli yang ditemukan FIFA.

Kakek/nenek 7 pemain tersebut diklaim lahir di Malaysia seluruhnya, padahal kenyataannya tidak.

Berikut rinciannya

1. Maria Belen Conception yang merupakan nenek Gabriel Arrocha ditulis lahir di Malacca, Malaysia dalam dokumen yang dikumpulkan, di dokumen asli ia lahir di Santa Cruz de la Palma.

2. Carlos Rogelio Fernandez, kakek Facundo Garces ditulis lahir di Penang, Malaysia, di dokumen asli ia lahir di Villa Maria Selva, Santa Fe de la Cruz, Argentina

3. Omar Eli Holgado Gardon, kakek Rodrigo Holgado ditulis lahir di George Town, Malaysia, di dokumen asli lahr di Caseros, Buenos Aires, Argentina.

4. Concepcion Agueda Alaniz, nenek dari Imanol Machuca ditulis lahir di Penang Malaysia, di dokumen asli lahirdi Roldan Argentina.

5. Nair de Oliveira, nenek dari Joao Fugueuredo tercantum lahir di Johor, Malaysia, di dokumen asli lahir di Abre Campo, Brasil.

6. Gregoriao Irazabal y Lamiquiz, kakek dari Jon Irazabal tercantum lahir di Kuching, Sarawak, Malaysia, di dokumen asli lahir di Villa de Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol.

7. Hendrik Jan Hevel, kakek dari Hector Hevel tercantum di Mallaca Straits Settlements (Negeri-negeri Selat), Malaysia, di dokumen asli lahir di Den Hag, Belanda.

Keputusan FIFA masih mutlak menghukum FAM dengan denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3M.

Ketujuh pemain yang terlibat didenda masing-masing sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41 juta rupiah.

7 pemain tersebut juga dilarang berada dalam aktivitas sepak bola di bawah naungan FIFA selama 12 bulan sejak hukuman diberikan.

Sementara itu, dengan keluarnya putusan lengkap FIFA ini, FAM masih saja menyatakan baru akan meninjau dokumen lengkap ini untuk kemudian mengajukan banding.

"Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) ingin menginformasikan bahwa FAM masih menunggu dokumen lengkap putusan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA)," bunyi pernyatan FAM bertanda tangan Sekjen mereka, Datuk Noor Azman HJ Rahman.

"Proses banding hanya dapat dimulai setelah dokumen lengkap putusan diterima secara resmi."

"Tim hukum FAM siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut segera setelah dokumen terkait diperoleh."

"Setelah putusan lengkap diterima, tim hukum FAM akan mengajukan banding dengan dokumen pendukung yang kuat," tambahnya.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved