2 Resiko yang Diterima FAM jika Ngotot Banding ke CAS Gegara Skandal Naturalisasi

Rencana Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mendapat sorotan.

Editor: Joko Supriyanto
(INSTAGRAM.COM/FAMALAYSIA)
PEMAIN NATURALISASI ILEGAL- Para pemain Timnas Malaysia selebrasi seusai menghancurkan Vietnam dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 10 Juni 2025. (INSTAGRAM.COM/FAMALAYSIA) 
Ringkasan Berita:
  • Langkah Banding FAM ke CAS Dinilai Berisiko Tinggi
  • Ancaman Pembekuan Federasi Mengintai Sepak Bola Malaysia
  • Biaya Banding yang Fantastis Bisa Rugikan Sepak Bola Domestik

 

TRIBUNTANGERANG.COM - Rencana Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mendapat sorotan.

Pasalnya dengan langkah yang dilakukan FAM, justru berpotensi mendapatkan resiko yang jauh lebih besar berkaitan dengan skandal naturalisasi.

Bahkan publik Malaysia pun meminta agar FAM memikir ulang langkah itu, demi menghindari sanksi yang jauh lebih berat lagi.

Seperti diketahui sejak  FIFA resmi menolak banding yang telah diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) soal skandal naturalisasi 7 pemain naturalisasi, FAM berupa melakukan banding ke CAS.

Seperti diketahui, Dalam putusan resmi yang dirilis Komite Banding FIFA, FAM dan 7 pemain naturalisasi terbukti melakukan pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dan rekayasa dokumen.

Adapun 7 pemain yang diperkarakan yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal dan Hector Hevel.

7 pemain tersebut dengan denda 2000 CHF atau senilai Rp 41,8 juta dan larangan bermain 12 bulan.

Sementara itu, FAM dihukum denda sebesar 350 ribu CHF atau Rp 7,2 miliar. 

"Setelah menganalisis pengajuan banding dan melakukan sidang, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding tersebut," tulis Komite Banding FIFA, Senin (3/11/2025) dalam situs resmi FIFA

Lantas resiko apa yang bisa menjerat FAM jika tetap ingin melakukan banding ke CAS?

Baca juga: Datuk Noor Azman Sekjen FAM Kena Sanksi FIFA Buntut Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia

Federasi Bisa Dibekukan

Mantan Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Seri Azzudin Ahmad mengatakan langkah membawa perkara ini ke CAS bisa membuat sanksi menjadi lebih berat dan bahkan berpotensi pada pembekuan federasi nasional.

"Untuk saat ini, FAM hanya dijatuhi denda, dan ketujuh pemain tersebut dijatuhi sanksi larangan bermain selama 12 bulan," ujarnya dikutip dari The Star, (6/11/2025).

"Namun saya khawatir FAM juga bisa ditangguhkan. Karena sepertinya kita melawan arus karena semua buktinya sudah dipaparkan FIFA kepada kita. Jadi apa lagi yang perlu kita pertanyakan?"

Ia menegaskan bahwa FIFA memiliki sistem dan aturan yang jelas dan tidak bisa dipengaruhi faktor eksternal.

"Jelas bahwa FIFA tidak memiliki hubungan atau kaitan apa pun dengan pengaruh politik dari pihak mana pun. Peraturan dan perundang-undangan mereka sangat jelas. Maaf, tapi kalau Anda melanggar salah satu aturan mereka, Anda harus menanggung akibatnya."

Biaya Sidang CAS Tak Realistis

Selain faktor risiko hukuman, Azzudin juga menyoroti biaya sidang CAS yang sangat besar. Proses sengketa di CAS umumnya memakan biaya mencapai 1–2 juta dolar AS (sekitar Rp16–32 miliar).

Menurutnya, dana sebesar itu dapat berdampak pada keberlanjutan operasional sepak bola dalam negeri.

"Dari sudut pandang pribadi, sebaiknya kita terima saja hukuman apa pun yang sudah kita terima karena masih ada kemungkinan kita akan mendapat hukuman yang lebih berat."

Ia menambahkan, pembekuan FAM akan menghentikan seluruh aktivitas liga dan keikutsertaan klub maupun tim nasional.

"Saat ini di tingkat asosiasi, kami masih baik-baik saja, kegiatan sepak bola masih bisa berjalan dan liga-liga kami masih bisa berjalan. Tapi kalau FAM ditangguhkan, semua liga kita akan terhenti. Jadi bayangkan implikasinya bagi partisipasi tim di Liga Malaysia kita." katanya.

(Kompas.com)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved