Spanduk Jasa Pijat di SPBU Shell Bintaro Viral, Begini Suasananya 

Spanduk ini seolah menjadi potret kecil dari kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak langsung oleh kelangkaan bahan bakar

TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
Tulisan reflexy Rp 1.000 per menit sudah tak lagi ada di SPBU Shell Pondok Aren, Tangsel, (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, PONDOK AREN - Sebuah spanduk sederhana bertuliskan layanan "pijat reflexy Rp 1.000 per menit" sempat menghiasi salah satu sudut Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Shell Sektor 7 Bintaro, Jalan Boulevard Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan Banten.

"Akibat bensin kosong tapi perut kami dan keluarga jangan sampai kosong, kami menerima pijat reflexy Rp 1.000/menit," bunyi kalimat dalam spanduk yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial, Sabtu (27/9/2025).

Spanduk ini seolah menjadi potret kecil dari kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak langsung oleh kelangkaan bahan bakar. 

Dalam sebuah video yang juga beredar, terdengar suara seorang pria yang merekam spanduk tersebut sambil melontarkan kritik terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

“Benar-benar ini Pak Bahlil, Shell sampai jadi panti pijat. Rp 1.000 per menit tuh. Shell jadi panti pijat, Ya Allah,” katanya dengan nada getir.

Namun saat TribunTangerang.com menelusuri lokasi pada Minggu (28/9/2025), spanduk tersebut sudah tidak lagi terlihat. 

Seorang petugas SPBU, Hayati (bukan nama sebenarnya), membenarkan sempat ada pengunjung yang menanyakan layanan pijat itu secara langsung.

“Iya, tadi malam ada customer datang, katanya mau pijat refleksi. Dia lihat spanduknya terus nanya, ‘bener nggak mba?" ujar Hayati.

Hayati mengatakan ia sempat menghubungi atasannya sebelum akhirnya menolak permintaan tersebut dan mengarahkan pelanggan ke tempat pijat resmi yang berada di belakang ruko.

“Kita tolak, terus kita arahkan ke tempat pijat refleksi yang memang ada di belakang ruko,” jelasnya.

Menariknya, Hayati mengungkap kemungkinan memang ada karyawan di SPBU yang memiliki keterampilan memijat, namun ia sendiri tidak mengetahui secara pasti siapa.“Katanya sih ada, tapi saya enggak tahu siapa. Soalnya sebagian dari kita ini ada yang dirumahkan,” pungkasnya. (m30)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved