Cegah Stunting dari Hulu, Calon Pengantin di Tangsel Diwajibkan Periksa Kesehatan

Dinas Kesehatan terus memperkuat upaya pencegahan stunting, salah satunya dengan mewajibkan screening kesehatan bagi calon pengantin.

TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
Allin saat menjalani Podcast bersama Warta Kota Network di kantor Dinas Kesehatan, Serpong, Tangsel, (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat upaya pencegahan stunting, salah satunya dengan mewajibkan screening kesehatan bagi calon pengantin.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi memutus rantai stunting sejak hulu, bahkan sebelum kehamilan terjadi.

Ia menyampaikan program ini tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga edukasi dan deteksi dini kepada pasangan yang akan menikah.

Dinkes Tangsel, lanjut Allin, bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk edukasi calon pengantin.

"Calon pengantin diberi pemahaman soal kesiapan mental, gizi, dan kesehatan sebelum menikah,” ujar Allin dalam wawancara khusus bersama TribunTangerang.com, Serpong, Tangsel, Minggu (11/10/2025).

Calon pengantin akan menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan, termasuk skrining anemia dan hepatitis, yang bisa berdampak pada kondisi kehamilan dan tumbuh kembang anak nantinya.

“Jika ditemukan kondisi yang perlu ditangani, pengobatan dilakukan lebih awal. Tujuannya agar saat hamil nanti, ibu dalam kondisi optimal dan bayi yang dilahirkan pun sehat,” jelas Allin.

Baca juga: Teknologi Kesehatan Baru Dipamerkan di Hospital Expo 2025, Beurer Siap Kuasai Pasar Alkes Indonesia

Menurut Allin, persiapan kesehatan pranikah adalah langkah strategis untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, risiko gizi buruk dan gangguan pertumbuhan pada anak bisa dicegah sejak masa perencanaan keluarga.

Pada momen ini, Allin membagikan tantangan terbesar, rasa takut calon pengantin terhadap hasil pemeriksaan menjadi salah satunya. Banyak yang khawatir jika diketahui memiliki kondisi kesehatan tertentu, pernikahan bisa terganggu.

“Banyak yang takut ketahuan penyakitnya. Tapi kami tekankan, lebih baik tahu lebih awal agar bisa diobati, dibanding tahu saat sudah terlambat,” ujar Allin.

Dinas Kesehatan menekankan pemeriksaan ini dilakukan untuk kebaikan jangka panjang pasangan dan keturunannya, bukan untuk menunda atau membatalkan pernikahan.

Allin memastikan, program pemeriksaan pranikah ini dibiayai oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, sehingga bisa diakses secara gratis oleh masyarakat.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya penanganan lanjutan, pengobatan dapat dikombinasikan dengan jaminan kesehatan melalui BPJS.

Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Agama dan instansi pelayanan publik lainnya, terus diperkuat untuk memperluas jangkauan program ini di seluruh wilayah Tangsel. (m30)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved