Virus Corona

Kemenkes Ungkap 4 Pertimbangan Vaksinasi Booster akan Dimulai Awal 2022

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini rencana pelaksanaan vaksinasi booster masih dilihat kembali.

Editor: Mohamad Yusuf
Tribuntangerang/Rizki Amana
Tenaga medis vaksinator di RSU Kota Tangsel sedang memasukkan vaksin Moderna ke dalam tabung suntikan saat vaksinasi Covid-19 booster bagi para tenaga kesehatan.  

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengungkapkan empat pertimbangan terkait rencana pelaksanaan vaksinasi booster pada awal 2022.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini rencana pelaksanaan vaksinasi booster masih dilihat kembali.

Pasalnya masih ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum vaksinasi booster ini benar-benar dilaksanakan.

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Pertimbangan pertama yakni apakah vaksinasi booster ini benar harus dilakukan setelah 12 bulan dan berlaku bagi semua orang yang telah melakukan suntikan dosis pertama dan kedua.

Kedua, pelaksanaan vaksinasi booster ini juga harus melihat situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Apabila pandemi Covid-19 ini menjadi penyakit yang sifatnya endemik maka penanganannya akan berbeda.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)
Pasalnya jika menjadi endemik berarti hanya daerah tertentu saja yang memiliki potensi munculnya Covid-19 ini.

"Kita masih lihat karena pertama, apakah betul 12 bulan harus dilakukan untuk semua orang dan kedua nanti situasi pandemi kita ini seperti apa. Apakah kemudian situasi epidemologinya menjadi penyakit yang sifatnya endemis, ini juga akan berbeda."

"Artinya tidak semua daerah, hanya daerah-daerah tertentu saja yang berpotensi munculnya penyakit ini," kata Siti Nadia dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (30/8/2021).

Selanjutnya yang menjadi pertimbangan ketiga adalah apakah vaksinasi booster ini akan menggunakan vaksin yang sama atau berbeda.

Serta yang keempat, vaksinasi booster ini harus dilihat kembali, apakah memang semua orang harus mendapatkannya.

Atau memang hanya dikhususkan untuk kelompok rentan dan berisiko saja.

"Ketiga adalah nanti untuk booster ketiga apakan akan tetap menggunakan vaksin yang sama atau menggunakan platform yang berbeda."

"Ini juga yang kita tunggu. Keempat yang harus kita lihat lagi apakah untuk semua orang, bisa saja hanya untuk kelompok rentan atau kelompok-kelompok berisiko," terangnya.

Menkes Ungkap Rencana Vaksin Booster Berbayar Mulai 2022

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah berencana melakukan vaksinasi booster berbayar untuk masyarakat mulai tahun depan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved