Vaksinasi Covid19
Daftar Rumah Sakit di Tangerang Menyediakan Vaksinasi Moderna untuk 18 Tahun, Ibu Hamil dan Komorbid
Inilah daftar rumah sakit yang menyediakan vaksin moderna bagi ibu hamil, usia 18 tahun ke atas dan yang punya komorbid
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Beberapa RS di Kota Tangerang menyediakan vaksin moderna bagi masyarakat berusia 18 ke atas, ibu hamil, dan bagi yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Anda bisa mendaftar secara online di rumah sakit yang akan dituju untuk vaksinasi covid-19.
Berikut daftar rumah sakit yang menyediakan vaksin moderna di Kota Tangerang:
RSUD Kota Tangerang
https://vaksinasi.tangerangkota.go.id
RS An Nisa
https://bit.ly/VaksinModernaRSAnnisa
RS Sari Asih Ar Rahman
https://bit.ly/VaksinCovid-19SIAsihArrahmah
RS Sari Asih Karawaci
https://bit.ly/DaftarVaksinCovid-19_RSIAPRATIWI
RSU Bhakti Asih
https://bit.ly/2XWwMR
RS Hermina Ciledug
https://bit.ly/VaksinRSHerminaCiledug
RS Mulya
https://bit.ly/3mBH3pf
Baca juga: Kemenkes Ungkap 4 Pertimbangan Vaksinasi Booster akan Dimulai Awal 2022
Baca juga: Kartu Vaksinasi Covid-19 Tak Jadi Syarat Bagi Pelajar di Kota Tangsel Ikut Kegiatan PTM di Sekolah
Cara daftar vaksinasi moderna di Kota Tangerang :
1. Buka alamat vaksinasi Tangerangkota.go.id
2. Daftar, lalu isi dengan NIK penduduk.
3. Lalu klik tombol proses lengkapi data anda, jika anda termasuk memiliki komorbid pastikan memberikan dan memiliki komorbid.
4. Lalu klik jenis vaksin moderna
5. Pilih lokasi vaksin, lengkapi data alamat, pekerjaan dan pastikan anda mengisi nomor whatsApp yang dapat dihubungi
6. Jika sudah klik tombol simpan
7. Anda juga dapat downloand bukti daftar dengan membuka kembali alamat vaksinasi.tangerangkota.go.id lalu klik Lihat Data
8. Masukkan NIK dan kode yang tersedia lalu klik tombol Lihat Hasil, lalu klik tombol Kartu Pendaftaran.
Efikasi Vaksin Moderna
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin darurat alias emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Moderna.
Vaksin berplatform mRNA pertama yang mendapatkan izin BPOM ini, memiliki efikasi 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun, dan efikasi 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun.
Ketua BPOM Penny Lukito mengatakan, berdasarkan hasil pengkajian bersama tim ahli komite nasional penilaian vaksin Covid-19, secara umum keamanan vaksin Moderna dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik, dengan tingkat keparahan grade satu dan grade dua.
“Kejadian yang paling sering adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi."
"Kejadian ini umumnya didapatkan setelah penyuntikkan kedua,” ungkap Penny saat konferensi pers virtual penerbitan EUA untuk vaksin Covid-19 Moderna, Jumat (2/7/2021).
Vaksin Moderna memiliki indikasi penggunaan untuk imunisasi Covid-19 bagi orang berusia 18 tahun ke atas, yang diberikan secara injeksi intramuskular, dosis 0,5 mili, dengan dua kali penyuntikan dengan rentang waktu satu bulan.
Vaksin ini juga memberikan profil keamanan dan efikasi yang serupa pada kelompok populasi yang komorbid.
Artinya, bisa juga diberikan kepada populasi dengan komorbid berdasarakan uji klinis fase tiga, yaitu individu dengan penyakit kronis seperti paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver hati, dan HIV.
Platform mRNA merupakan metode rekayasa genetika yang membuat tubuh bisa mendeteksi sebuah virus yang masuk.
Ini berbeda dari metode inactivated vaccine, di mana virus dilemahkan atau dimatikan, kemudian disuntikkan dalam tubuh agar tubuh mengenali virus dan bisa bekerja mengalahkannya.
Vaksin Moderna membutuhkan lemari pendingin khusus dengan temperatur minimal minus 20 derajat celcius.
Ini berbeda dari Sinovac dan AstraZeneca, yang bisa disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 2-8 derajat celcius.
Vaksin Moderna ini didapatkan melalui COVAX Facility, yaitu jalur multilateral dan diproduksi oleh Moderna TX Incorporated USA.
Bagi kelompok usia 60 tahun ke atas, tambahnya, pemberian vaksinasi diberikan dua dosis dengan interval 28 hari.
Selain itu terdapat skrining tambahan bagi sasaran usia diatas 60 tahun seperti adakah kesulitan untuk naik 10 anak tangga, sering merasa kelelahan, memiliki penyakit komorbid, kesulitan berjalan 100-200 m dan ada penurunan berat badan yang signifikan dalam setahun terakhir.
"Sementara untuk kelompok komorbid, dalam hal ini hipertensi, dapat disuntik vaksin kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg. Bagi kelompok komorbid dengan diabetes dapat divaksinasi sepanjang tidak ada kondisi akut, bahkan seorang penyandang kanker dan penyandang penyakit autoimun masih memungkinkan mendapatkan vaksinasi setelah dikonsultasikan kepada dokter yang merawat" papar dr. Nadia.
Cakupan vaksinasi semakin luas Penyintas COVID-19 juga dapat disuntik vaksin jika sudah lebih dari 3 bulan.
Sementara itu, untuk kelompok sasaran tunda akan diberikan informasi agar datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh vaksinasi COVID-19 setelah penyakitnya dapat kondisi terkendali atau telah mendapatkan surat keterangan layak imunisasi dari dokter yang merawatnya.
Untuk mendukung proses vaksinasi, seluruh Pos Pelayanan Vaksinasi dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggung jawab Puskemas atau rumah sakit.
"Kesiapan pos pelayanan vaksinasi akan sangat berperan dalam meningkatkan kelancaran pelaksanaan vaksinasi dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19," tutup dr. Nadia.
Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna Terasa Lebih Berat, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Saat ini Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel) telah mendistribusikan jenis vaksin Moderna pada program vaksinasi masyarakat umum.
Vaksin jenis ini merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.
Sebelumnya, di Tangsel sendiri jenis vaksin ini hanya dibatasi sebagai vaksin ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan di Tangsel.
Dokter Fitriyati Irviana yang juga PIC Vaksinator Covid 19 RS Sari Asih Ciputat menjelaskan perbedaan vaksin jenis Sinovac dengan vaksin jenis Moderna kepada Wartakota.
Setiap jenis vaksin pastinya memiliki perbedaan.
Vaksin jenis Sinovac merupakan vaksin Inaktif.
Jadi virus yang hidup dimatikan.
Untuk vaksin jenis Moderna dibuat dari genetik virusnya sendiri.
Unsur yang digunakan berbeda dan efek sampingnya juga berbeda.
"Vaksin Sinovac itu kan vaksin inaktif, jadi kuman yang hidup dimatikan. Vaksin moderna ini kan jenis vaksin yang memang dari genetik virusnya sendiri. Jadi memang unsur vaksinnya beda, kemudian juga efek sampingnya," ungkapnya kepada TribunTangerang.com di RS Sari Asih, Ciputat, Tangsel, Selasa (24/8/2021).
Ia menjelaskan, pemberian vaksinasi menggunakan jenis Moderna di Tangsel bukan karena vaksin jenis Sinovac telah habis.
Namun karena suplay yang diberikan saat ini memang sedang menggunakan jenis Moderna.
Vaksin Inaktif pada dasarnya lebih kalem untuk Kejadian Pascavaksin (KP) sehingga efeknya tak terlalu berat.
Ada efek seperti demam namun tak semua.
Untuk Vaksin jenis Moderna KP lebih terasa seperti muncul demam, pegal, nyeri, bengkak di lokasi suntik, dan yang terparah bisa terjadi gangguan di otot jantung.
"Makanya untuk vaksin ini kita hati-hati sekali. Sebaiknya peserta tidak melakukan olahraga berat pascavaksin selama seminggu," jelasnya.
Biasanya vaksinator akan memberikan saran untuk meminum Paracetamol setelah mengikuti Vaksin, hal ini agar mengurangi KP yang terjadi.
Jika menggunakan vaksin moderna, pasti akan ada demam, pegal di lokasi penyuntikan.
Namun gejalanya akan berbeda-beda di tiap orangnya.
"Jadi kalau bengkak kita sarankan untuk dikompres es. Tapi kalau demam atau pegal-pegal, kita anjurkan minum Paracetamol. Biasanya sehari setelah vaksin tuh kita anjurkan untuk tak beraktivitas berat," tuturnya.
Mereka yang merasakan KP dengan gejala yang diterangkan sebelumnya, sebaiknya beristirahat.
Diingatkan untuk tidak berolah raga berat sampai berkeringat banyak.
Sebab, aktivitas berat akan dapat menyebabkan gangguan pada otot jantung.
TribunTangerang.com/Dian Anditya/Ikhwana Mutuah Mico