Dinilai Memberatkan, Kemenag Minta Pemkot Tangsel Kaji Anggaran untuk Tes HIV/Aids Calon Pengantin
Rojak mengaku syarat keterangan medis HIV/Aids kerap menjadi beban bagi calon pengantin mengingat pemeriksaan yang memerlukan biaya.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Kemenag Kota Tangsel), Abdul Rojak mengatakan saat ini pihaknya telah mensosialisasikan secara gencar.
Yaitu terkait surat keterangan medis HIV/Aids dalam kepengurusan dokumentasi surat pernikahan kepada calon pengantin.
Menurutnya saat ini pemberlakuan keterangan medis HIV/Aids bagi calon pengantin telah terlaksana kendati tidak secara menyeluruh.
Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya
Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya
Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah
Pasalnya, Rojak mengaku syarat keterangan medis HIV/Aids kerap menjadi beban bagi calon pengantin mengingat pemeriksaan yang memerlukan biaya.
"Memang sedang kami mantapkan lagi. Hanya teknisnya itu kan perlu biaya karena harus pengambilan sampel di laboratorium dan berbayar," katanya saat ditemui di lingkup Puspemkot Tangsel, Ciputat, Rabu (1/9/2021).
Rojak menuturkan agar terealisasinya program tersebut, pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Tangsel.
Koordinasi tersebut dilakukan terkait program gratis pengecekan HIV/Aids bagi para calon pengantin.
Sebab, tak jarang calon pengantin enggan membawa hasil dokumen HIV/Aids dikarenakan permasalahan biaya dalam pemeriksaannya.
Baca juga: Cara Lapor Online Jika Lolos Proses Verifikasi Tapi BLT BPJS Ketenagakerjaan Tak Kunjung Cair di BCA
Baca juga: BUTUH Bansos Kemensos? Begini Cara Mengajukannya, Siapkan KTP dan KK
Baca juga: Ini 3 Jenis Vaksin yang Bisa Digunakan untuk Anak Usia 12-17 Tahun, Berikut Penjelasan BPOM
"Kami sudah sebetulnya, karena praktiknya itu bukan keberatan di si calon pengantinnya. Jadi sinergitas kita Kemenag sedang berusaha supaya gratis tesnya, nah yang kita sedang diskusikan," ungkap Rojak.
"Tadi kami sudah laporkan ke Pak Wali Kota bahwa ini perlu dukungan secara anggaran teknis. Karena sifatnya pengantin itu kan beda-beda kemampuan ekonominya meskipun sifatnya melindungi tapi jangan sampai nanti membebani," pungkasnya. (m23)
