Vaksinasi Covid19
Baru 24 Persen Lansia Divaksin Covid-19, Kemenkes: Daftar, Antar, dan Temani
Kementerian Kesehatan meminta pemerintah daerah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok lansia.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Progres vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) berjalan lambat.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 21,5 juta sasaran, baru 5,3 juta lansia atau 24 persen yang menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19.
"Yang menjadi PR kita adalah lansia, karena baru 5,3 juta atau 24,5 persen dari sasaran 21,5 juta untuk mendapatkan dosis pertama," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Pakai Hati Nurani, Kejaksaan Hentikan 268 Perkara Berdasarkan Keadilan Restoratif
Sementara, vaksinasi untuk sasaran lain, kata Nadia, misalnya vaksinasi untuk booster tenaga kesehatan, sudah mencapai 640 ribu nakes.
"Untuk nakes dosis pertama dan proses kedua sudah mencapai angka 100 persen," imbuhnya.
Kemudian, petugas publik sudah melampaui dosis pertamanya. Untuk masyarakat umum lebih dari 31 juta orang menerima suntikan vaksin.
Baca juga: Takut Melebar ke Mana-mana, Jokowi Tolak Amandemen UUD 1945 Terbatas Maupun Terbuka
"Remaja 2,6 juta serta vaksinasi gotong-royong ada 801.000 dosis pertama yang telah disuntikan," jelas perempuan berhijab ini.
Terkait distribusi vaksin, Nadia mengatakan sampai saat ini total 144 juta dosis vaksin telah distribusikan kepada pemerintah daerah.
"Jangan pernah lengah, tetap disiplin protokol kesehatan, segerakan ajak orang tua di sekitar kita untuk segera divaksinasi daftar, antar, dan temani," imbaunya.
Baca juga: Menko PMK: Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19 Sesuai Keadaan, Masyarakat Anggap Berubah-ubah
Kementerian Kesehatan meminta pemerintah daerah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok lansia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, jumlah kelompok lansia yang telah menerima vaksin masih sangat rendah.
Padahal, mereka termasuk kelompok yang paling rentan.
Baca juga: Cegah Perang Merembet ke Indonesia, BIN Menyusup ke Taliban
"Untuk itu kita harus berusaha keras agar kelompok ini menjadi salah satu prioritas di daerah."
"Imbauan bagi pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan daerah untuk terus mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok masyarakat rentan terutama itu," ucap Dante.
Dari data yang ada, kematian yang ada di rumah sakit sebagian besar lebih dari 50 persen merupakan orang dengan komorbiditas dengan mayoritas usia lanjut.
Baca juga: Satgas: Butuh Waktu 2-3 Minggu Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19 Setelah Kasus Landai
"Mari kita terus dukung percepatan vaksinasi bagi lansia, kita daftarkan, antar, dan temani orang tua saudara bahkan tetangga kita yang berusia lansia."
"Agar dapat mengikuti program vaksinasi. Demi kesehatan dan keselamatan mereka," pintanya.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 64.229.890 (30,84%) penduduk hingga Rabu (1/9/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 36.454.433 (17,50%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: PeduliLindungi Diaplikasikan di Publik Mulai 7 September 2021, yang Positif Covid-19 Berwarna Hitam
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: DAFTAR Terbaru 15 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Paling Banyak di Bali, Aceh Menyusul
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 850.184 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 689.797 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 468.686 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 381.929 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 150.150 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 149.379 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 128.751 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 123.124 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 106.458 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 104.251 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 95.512 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 86.473 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 65.545 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 59.185 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 57.867 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 52.130 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 46.753 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 46.431 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 43.215 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 42.181 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 35.766 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 32.608 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 32.175 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 32.146 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 31.849 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 28.042 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 25.733 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.421 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.177 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.615 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.302 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.749 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.509 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.174 (0.3%). (Rina Ayu)