Virus Corona
Jangan Dipakai Seumur Hidup! Usia Masker Kain Paling Lama Cuma 6 Bulan
Agar lebih aman, boleh membawa dua masker, sehingga bisa digunakan 4-8 jam secara bergantian.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Salah satu cara menghindari Covid-19 adalah menggunakan masker.
Pilihan masker yang digunakan pun beragam, mulai dari masker medis hingga kain.
Dahulu masker kain digunakan sebagai alternatif karena terbatasnya masker medis.
Baca juga: Roy Suryo: PeduliLindungi Aplikasi Konyol, Tak Ada Verifikasi Sama Sekali
Seiring berjalannya waktu, masker kain disarankan digunakan bersama masker medis.
Berbeda dari masker medis yang digunakan sekali pakai, masker kain dapat digunakan berulang kali.
Setelah penggunaan 4 jam, masker kain dapat dicuci. Setelah kering, dapat digunakan kembali.
Baca juga: KPK Tahan 17 ASN Pemkab Probolinggo Pemberi Suap di Kasus Jual Beli Jabatan Kepala Desa
Namun menurut dr Dimas Muhammad, salah satu inisiator petisi #limbahmedis, masker kain punya batas waktu penggunaan.
"Ternyata masker kain ada usianya, yaitu 4-6 bulan."
"Setelah itu, kalau pun dicuci berulang-ulang, tidak bisa dipakai lagi untuk penggunaan sehari-hari," katanya pada siaran radio Elshinta, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: KRONOLOGI Dua Jambret Dihakimi Massa di Serpong, Berawal dari Lihat Handphone Korban di Dasbor Motor
Usia masker kain memang lebih panjang, namun penggunaan masker kain paling lama adalah 4-6 bulan saja.
Untuk penggunaan sehari-hari, dr Dimas menyarankan sebaiknya diganti 4 jam sekali.
Agar lebih aman, boleh membawa dua masker, sehingga bisa digunakan 4-8 jam secara bergantian.
Jenis Masker Rekomendasi WHO
Pemerintah sedang gencar-gencarnya mempromosikan gerakan pakai masker yang baik dan benar, sebagai ujung tombak menekan penyebaran Covid-19.
Satu di antaranya, tak menyarankan penumpang KRL untuk memakai masker scuba dan buff jika ingin menggunakan jasa KRL.
"Masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun dan berlapis tiga."
• Boyamin Saiman Serahkan Bukti Baru Kode King Maker di Kasus Djoko Tjandra ke KPK
"Mengapa hal itu penting?"
"Karena kemampuan memfiltrasi atau menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak."
"Dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun."
• Ahok Niat Maafkan Dua Ibu yang Cemarkan Nama Baiknya dan Cabut Laporan
"Dan masker scuba atau buff ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis."
"Sehingga kemungkinan untuk tembus tidak bisa menyaring lebih besar."
"Maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," tutur Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
• Amini Pernyataan Ahok Soal Pertamina, Refly Harun Sebut Direksi BUMN Dayang-dayang Menteri
Lantas, bagaimana masker yang memberi proteksi dari virus dan bakteri?
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarakan agar setiap individu yang berada di luar rumah memakai masker secara baik dan benar di tengah wabah Covid-19.
Berikut ini jenis masker yang direkomendasikan WHO:
1. Masker Kain Tiga Lapis
Masker jenis ini sebelumnya hadir sebagai antisipasi kelangkaan masker yang terjadi di apotek dan toko-toko kesehatan pada awal pandemi lalu.
Masker kain yang dibuat harus memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan).
Lalu, microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang).
• 6 Bulan Pandemi Covid-19 Kasus Terus Bertambah, Doni Monardo: Jangan Salahkan Pemerintah!
Masker kain harus dicuci setelah digunakan dan dapat dipakai berkali-kali.
Bahan yang biasa digunakan untuk masker kain adalah bahan kain katun, scarf, dan sebagainya.
2. Masker Bedah 2 Ply atau Surgical Mask 2 Ply
Masker bedah 2 Ply atau urgical Mask 2 Ply ini hanya terdiri dari 2 lapisan (layers), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam tanpa lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter.
Karena tidak memiliki lapisan filter pada bagian tengah, maka tipe masker ini kurang efektif untuk menyaring droplet atau percikan dari mulut dan hidug pemakai saat batuk atau bersin.
Masker jenis ini hanya direkomendasikan untuk pemakaian masyarakat sehari-hari yang tidak menunjukan gejala-gejala flu atau influenza.
Yang disertai dengan batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam, dan nyeri tenggorokan.
3. Masker Bedah 3 Ply atau Surgical Mask 3 Ply
Masker bedah memiliki tiga lapisan (layers) atau masker bedah ini efektif untuk menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin.
Masker ini direkomendasikan untuk masyarakat yang menunjukkan gejala-gejala flu atau influenza, yakni batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam, dan nyeri tenggorokan.
Masker ini juga bisa digunakan oleh tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan.
• DAFTAR 41 Zona Merah Covid-19 di Indonesia per 13 September 2020, Bali Paling Banyak
Berdasarkan rekomendasi WHO, masker seperti ini harus digunakan oleh orang yang berusia 60 tahun ke atas, atau mereka yang memiliki kondisi penyakit mendasar.
Masker medis harus digunakan oleh orang yang merawat pasien yang terinfeksi Covid-19 di rumah, atau orang yang berada di ruangan yang sama.
4. Masker N95
Masker N95 dalam kelompok masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) sekali pakai (disposable).
Masker ini memiliki kelebihan tidak hanya melindungi pemakai dari paparan cairan dengan ukuran droplet, tapi juga cairan hingga berukuran aerosol.
Kelompok masker ini direkomendasikan terutama untuk tenaga kesehatan yang harus kontak erat langsung menangani kasus dengan tingkat infeksi tinggi, seperti pasien positif Covid-19. (Aisyah Nursyamsi)