Virus Corona

Muhadjir Effendy Bangga Penanganan Pandemi Covid-19 Tak Timbulkan Kerusuhan dan Amuk Sosial

Menurutnya, pemerintah menangani krisis kesehatan melalui pembentukan Gugus Tugas Covid-19.

Editor: Yaspen Martinus
kemenkopmk.go.id
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, Indonesia tengah menghadapi tiga krisis akibat pandemi Covid-19. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, Indonesia tengah menghadapi tiga krisis akibat pandemi Covid-19.

"Pertama krisis kesehatan, kedua krisis sosial, dan krisis ekonomi."

"Pemerintah menyusun strategi menangani masalah krisis," ucap Menko Muhadjir dalam dialog virtual, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Loyal dan Tahu Maunya Jokowi, Arief Poyuono Sebut Jenderal Andika Perkasa Cocok Jadi Panglima TNI

Menurutnya, pemerintah menangani krisis kesehatan melalui pembentukan Gugus Tugas Covid-19.

Pemerintah kemudian juga menetapkan pandemi sebagai bencana non alam.

"Kategori ini dilakukan untuk menyesuaikan undang-undang yang dipakai."

Baca juga: Kekayaan Jokowi Bertambah tapi Kendaraan Berkurang, Tak Ada Lagi Royal Enfield Bullet Chopperland

"Pemerintah akhirnya memutuskan memakai UU Kebencanaan dan UU Kekarantinaan," tuturnya.

Muhadjir menekankan, pandemi memberikan efek bola sodok ke aspek sosial.

Pemerintah sudah membangun jaring pengaman sosial melalui bantuan tunai bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca juga: Epidemiolog Duga Varian C.1.2 dari Afrika Selatan Lebih Menular Ketimbang Delta

"Saya boleh berbangga penanganan Covid-19."

"Buktinya tidak terjadi kerusuhan sosial dan amuk sosial akibat reaksi masyarakat kelaparan hingga tidak mendapat layanan kebutuhan dasar," ucapnya.

Eks Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menyebut pemerintah betul-betul mengantisipasi social unrest atau kerusuhan massal tidak terjadi.

Baca juga: Nama Soetrisno Bachir Muncul Jadi Kandidat Menteri, PKB: Tidak Usah Nyrondol-Nyrondol dan Maksa

Menurutnya, hal ini bisa disebut sebagai prestasi Presiden Joko Widodo yang meminta agar masyarakat harus menjadi prioritas.

Muhadjir menambahkan, dalam upaya mengatasi masalah krisis ekonomi, pemerintah telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

"Sekarang ini mestinya sudah bicara soal pemulihan ekonomi."

Baca juga: Komnas HAM Bilang Lapas Tangerang Tak Manusiawi, Antasari Azhar: Lalu Apa Solusi Mereka?

"Di samping tetap harus mengurus kesehatan dan jaring pengaman sosial."

"Dan Alhamdulilah kita melaksanakan dengan baik," imbuhnya.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 92.328 orang per 14 September 2021, dan sebanyak 139.415 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 855.119 (20.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 699.185 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 477.894 (11.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 391.446 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 154.897 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 153.275 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 130.549 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 126.392 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 110.613 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 107.235 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 102.189 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 88.400 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 68.445 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 61.617 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.090 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.132 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 49.954 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 48.254 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 45.036 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 44.505 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 38.663 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 36.185 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 33.930 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 33.594 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 33.201 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.142 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.913 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.902 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.728 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.928 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.413 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.932 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.882 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.544 (0.3%). (Reynas Abdila)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved