Sosok
Lulu Kusuma Wardani Butuh Waktu 2 Tahun Belajar Menjadi Juru Bahasa Isyarat Gerkatin Banten
Lulu Kusuma Wardani mengaku baru 4 tahun menjadi juru peraga bahasa isyarat yang disewa jasanya oleh lembaga negara atau instansi swasta.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
lihat foto
"Contoh ketika saya bertanya itu apa, mereka yang berusaha menjelaskan ke saya supaya saya paham. Terkadang menggunakan media tertulis juga sih," ujarnya.
Baca juga: Video Viral Aksi Balap Liar Berujung Kecelakaan, Pembalap Liar dan Penonton Masih Dirawat Intensif
Baca juga: Sachrudin Resmi Lantik dr Dini Anggraeni sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Kesulitan-kesulitan dilalui Lulu tatkala memahami penggunaan bahasa isyarat tersebut.
Meski begitu, dia beruntung dapat mempelajarinya melalui media internet dan tulis jika menemukan kesulitan dalam bahasa isyarat.
Menurutnya, bahasa isyarat tidak memiliki abjad tertentu melainkan bahasa alami dari penyandang tuna rungu.
"Kalau yang saya gunakan pada bahasa isyarat saya menggunakan Bisindo, itu abjad Bisindo yang digunakan itu alami dari teman-teman tuli," jelasnya.
Menjadi juru bahasa isyarat membuat Lulu terus belajar memahami cara berkomunikasi bagi penyandang tuna rungu.
Bahkan sebelum tampil dalam suatu kegiatan, dia kerap minta lebih dulu materi pembahasan kegiatan itu.
Langkah itu dilakukan agar dirinya dapat secara sempurna menyampaikan komunikasi dengan bahasa isyarat.
"Sebenarnya banyak kesulitan, paling sulit itu kalau ada kata-kata yang belum pernah saya dengar bagaimana saya menginterpretasikannya," ucap Lulu.
"Jadi sebagai juru bahasa isyarat itu ketika mau bertugas itu lebih baik mengetahui dulu materinya apa yang akan disampaikan," kata Lulu Kusuma Wardani.
