Manusia Silver
Manusia Silver Sudah 2 Kali Bawa Bayi Mangkal di Pamulang Kota Tangsel
Menurut penyelidikan Satpol PP Kota Tangsel, bayi yang dibawa mengemis oleh perempuan silver sudah dua kali.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT - Manusia silver yang membawa bayi saat mengemis di Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, telah dibawa ke rehabilitasi sosial di Jakarta Timur.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fachry mengatakan, manusia silver itu diamankan Minggu (26/9/2021).
Menurut Muksin, Satpol PP Kota Tangsel telah melakukan pengumpulan informasi tentang manusia silver tersebut seperti titik-titik kumpul manusia silver tersebut seperti di SPBU Parakan.
"Kami dapati si bayi tersebut tinggal di Jalan salak, ngontrak," kata Muksin saat dikonfirmsi, Senin (27/9/2021).
Muksin menuturkan, bayi tersebut dibawa mangkal di sejumlah ruas jalan protokol Kota Tangsel oleh dua manusia silver yakni E dan B.
Baca juga: Jangan Beri Empati Manusia Silver, Bakal Dirazia Petugas Dinsos Kota Tangsel
Baca juga: Viral Bayi 10 Bulan Dijadikan Manusia Silver Oleh Tetangga di Tangsel, Orangtua Dibayar Rp20.000
Bayi tersebut, kata Muksin, anak dari seorang perempuan bernama NK.
Orangtua bayi tak mengetahui bila anaknya dibawa mangkal oleh E dan B.
Bahkan, dari data penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, E dan B telah lebih dari satu kali mengajak bayi tersebut untuk menjadi manusia silver.
"Setelah kita dalami ternyata bayinya sudah dua kali diajak mensilver," kata Muksin.
Seperti diberitakan sebelumnya, foto viral manusia silver di Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mangkal membawa bayi berusia 10 bulan.
Tubuh bayi itu juga dilapisi cat berwarna silver layaknya manusia silver yang mangkal di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Tangsel.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman membenarkan ada manusia silver yang mengeksploitasi bayi dalam kegiatannya tersebut.
"Yang pertama ingin kami konfirmasi memang benar adanya ibu dan anak (bayi) yang tubuhnya dicat silver atau disebut manusia silver," kata Wahyunoto melalui rekan video yang diterima Tribuntangerang.com, Senin (27/9/2021).
Dia mengatakan, saat ini manusia silver bersama bayinya itu telah dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Melati Ibu dan Anak, di Jakarta Timur, milik Kementerian Sosial RI.
Menurut Wahyunoto, langkah itu dilakukan karena sosok manusia silver itu tak tercatat sebagai warga Kota Tangsel.
"Kita profilling yang bersangkutan bukan warga Tangerang Selatan sehingga tindakan selanjutnya kami konsultasikan ke Balai Rehabilitasi Kementerian Sosial kemarin Minggu 26 September 2021 langsung dijemput dan dibawa ke pusat rehabilitasi sosial," ujarnya.
Dinas Sosial Kota Tangsel, kata Wahyunoto, bakal melakukan razia terhadap manusia silver di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Tangsel.
Razia itu untuk memastikan tak ada tindak eksploitasi anak di bawah umur untuk dimanfaatkan sebagai pengemis.
"Dan untuk mengantisipasi pertumbuhan fenomena manusia silver, kami akan terus meningkatkan operasi penjangkauan dan bekerja sama dengan Satpol PP Kota Tangsel untuk operasi penertiban umum," ujarnya.
Tidak berempati
Wahyunoto Lukman mengatakan pihaknya telah mengamankan sosok manusia silver tersebut beserta bayinya.
Menanggapi merebaknya fenomena manusia silver di Kota Tangsel, dia meminta agar masyarakat tak berempati kepada manusia silver.
Pasalnya, manusia silver tersebut memiliki pendapatan ratusan ribu rupiah per hari menjadi pengemis dan enggan mencari pekerjaan lain.
"Mereka turun ke jalan sehari bisa dapat Rp 100.000, Rp 200.000."
"Jadinya mereka ketagihan jadi males, tinggal turun ke jalan dicat silver dengan membawa anak supaya orang simpati, kasihan tapi itu semua modus. Lebih baik jangan bersimpati," kata Wahyunoto.