Virus Corona
Pemerintah Targetkan Buka Bali untuk Wisatawan Mancanegara Mulai Oktober, Pekan Ini Rapat Finalisasi
Semua uji coba dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan, menggunakan konsep gas dan rem.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Pemerintah segera membuka kembali sektor pariwisata di Bali untuk wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, kasus Covid-19 semakin menurun. Artinya, menunjukkan tren pengendalian yang baik.
"Oleh karena itu, pembukaan Bali akan kita finalisasikan dan diangkat ke rakor antar-menteri minggu ini," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Kepala Densus 88 Ingin KKB Papua Dihadapi Pakai Pendekatan Sindrom Stockholm
Hasil rapat koordinasi, ucap Sandi, akan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan uji coba pada Oktober mendatang.
Semua uji coba dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan, menggunakan konsep gas dan rem.
Ketika kasus Covid-19 melandai, maka akan dibuka, sedangkan saat naik maka akan ditutup kembali. Adaptasi kebijakan akan berbasis data.
Baca juga: Pelaku Perjalanan dari AS dan Turki Bakal Langsung Dikarantina Begitu Tiba di Bandara
"Pantauan langsung kami di lokasi di berbagai tempat seperti Nusa Dua, Sanur, Gianyar sudah baik."
"Target membuka Bali kembali di Bulan Oktober bisa kita wujudkan dalam konsep uji coba," tutur Sandiaga.
Dari hasil kunjungan ke Bali selama Jumat dan Sabtu, 24-25 September 2021, Sandiaga Uno menilai industri pariwisata di Bali semakin baik.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 27 September 2021: 1.390 Orang Positif, 3.771 Pasien Sembuh, 118 Wafat
Masyarakat juga kian patuh terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, ditambah kasus Covid-19 di Bali sudah terkendali.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 40.270 orang per 27 September 2021, dan sebanyak 141.585 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 27 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 857.335 (20.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 702.217 (16.7%)