Pendidikan
Kisah Pendiri Yayasan Griya Bina Karya ABK, Ingin Anak-anak Bisa Mandiri
Wuryati mengisahkan, awal mula mengetahui sang anak menderita tunagrahita saat putrinya duduk di kelas sekolah dasar (SD).
Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Relawan
Sementara itu, Dewayanie memutuskan untuk menjadi relawan di Yayasan Griya Bina Karya ABK.
Dia memang kerap dikelilingi anak-anak berkebutuhan khusus dan menjadi relawan menjadi pengalaman luar biasa.
Pasalnya, dia melihat ketangguhan sosok ibu saat mendidik sang buah hatinya yang berstatus ABK.
"Saya ingin selalu bersyukur, saya ingin menjadi relawan mereka. Biar juga punya kekuatan seorang Super Mom," kata Dewayanie di Pasar Gintung, Ciputat, Kota Tangsel, Kamis (30/9/2021).
Keterlibatannya di yayasan tersebut membuatnya diangkat sebagai sekretaris yayasan.
Dewayanie terharu karena bisa lebih banyak mendapat kesempatan untuk semakin mengenal pembinaan para ABK.
"Sebenarnya banyak talenta dan bakat yang luar biasa pada anak-anak ABK ini. Kalau kita peduli dan dapat membina mereka sama punya kemampuan dengan anak-anak yang lain," ujarnya.
Bahkan, tak jarang dia harus banyak belajar dengan orangtua ABK.
Baca juga: Sekolah Ditemukan Kasus Covid-19 Ditutup selama Seminggu, Kegiatatan PTM di Sekolah Ditiadakan
Kesenangan bertambah karena saat berada di lingkungan tersebut membuatnya dapat memahami perilaku dari penyandang ABK.
"Satu saya suka dengan anak-anak. Kedua saya suka sisi psikologi terus saya ngulik-ngulik gimana caranya menghadapi ABK," katanya.
Dia berharap, lingkungan tidak perlu membedakan keberadaan ABK saat berada di sekitarnya.
ABK, kata Dewayanie, memiliki hak yang sama dengan orang pada umumnya.
"Harus dimengerti juga mereka mempunyai keinginan yang sama dengan anak-anak yang umumnya."
"Juga mereka punya bakat dan talenta yang sama dengan anak-anak lainnya," kata Dewayanie.