PTM Sekolah
Kadinkes Kota Tangsel Sebut Tak Ada Kasus Covid-19 Selama Kegiatan PTM Sekolah Terbatas
Kadinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengaku, pihaknya belum menemukan kasu penularan infeksi covid-19 selama PTM Sekolah
Penulis: Rizki Amana | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT - Kegiatan Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah berjalan sebulan lamanya.
Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel mengaku pihaknya terus memantau jalannya PTM sekolah terbatas itu pada setiap jenjang pendidikan yang melangsungkannya.
Kadinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengaku, pihaknya belum menemukan kasus penyebaran dan penularan infeksi covid-19 pada setiap sekolah yang melangsungkan PTM secara terbatas itu.
Kata ia, pihaknya melakukan pemantauan sejak diberlangsungkannya PTM secara terbatas pada awal pekan bulan September 2021.
"Enggak ada temuan kasus infeksi covid-19," kata Allin melalui pesan tertulisnya saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Sabtu (2/10/2021).
Baca juga: Siswa SMPN Tangerang Terpapar Covid Tanpa Gejala, Camat: Terbukti Vaksinasi Bisa Menangkal
Allin mengaku pihaknya saat ini terus melakukan pemeriksaan kepada sekolah yang melangsungkan PTM secara terbatas.
Beruntung dari hasil pemeriksaan tersebut tak ada temuan kasus infeksi covid-19 baik dari para pelajar maupun tenaga pendidiknya.
"Saat ini kami sedang melakukan juga screening di sekolah-sekolah untuk terus melakukan deteksi dini," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Tangsel, Taryono mengatakan kegiatan PTM tersebut dilakukan dimulai secara bergilir baik tingkat TK, SD, hingga jenjang SMP.
"TK ada 496 di Kota Tangsel yang melaksanakan PTM baru 106. Lalu SD ada 331, yang sudah PTM ada 78. Untuk SMP ada 207, yang sudah gelar PTM sebanyak 75," kata Taryono saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Jumat (24/9/2021).
Taryono menuturkan sejak dimulainya PTM pada setiap jenjang pendidikan, pihaknya tak mencatat penambahan sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Tetap seperti kemarin belum ada penambahan," katanya.
KPAI Soroti Penerapan PTM Terbatas di Sekolah Beresiko Tinggi Bagi Anak-anak
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan sejumlah pelanggaran protokol kesehatan dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti menilai, penerapan PTM Terbatas di tengah rendahnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan adalah keputusan yang berisiko bagi anak-anak.
"Menggelar PTM dalam kondisi laju penularan kasus yang belum di bawah 5 persen dan lemahnya kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatan merupakan suatu keputusan yang riskan bagi anak-anak Indonesia," ujar Retno melalui keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).