Aksi Terorisme
Teroris JAD Ini Menyesal Simpan 'Ibunya Setan', Menangis Saat Bom Diledakkan
Penyesalan itu disampaikan oleh Imam dalam sebuah video yang beredar di awak media.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Imam Mulyana, narapidana kasus terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), mengaku menyesal menyimpan bahan peledak TATP di Gunung Ceremai, Jawa Barat.
Penyesalan itu disampaikan oleh Imam dalam sebuah video yang beredar di awak media.
Dia tak menyangka bahan peledak berjuluk The Mother Of Satan seberat 35 kilogram yang ia simpan, memiliki daya ledak tinggi.
Baca juga: Polri dan Mantan Pegawai KPK Bertemu Bahas Perekrutan Jadi ASN, Bakal Ada Pertemuan Selanjutnya
"Saya merasa terharu, saya merasa menyesal, saya merasa bersyukur bahwa barang tersebut dengan hakulyakin saya serahkan kepada pihak yang berwenang."
"Kepada pihak yang bisa menanganinya," kata Imam dalam rekaman video yang diterima dari Densus 88, Selasa (5/10/2021).
Imam mengaku turut dibawa oleh penyidik tim Densus 88 Antiteror Polri saat memusnahkan bahan peledak tersebut.
Baca juga: HUT ke-76 TNI, Jokowi Minta Kebijakan Belanja Diubah Jadi Investasi Pertahanan yang Berkelanjutan
Dia bahkan sampai menangis saat menyaksikan langsung ledakan bom tersebut.
"Saya sendiri tidak menyangka bahwa ternyata sangat berbahaya, sehingga ketika mendengar ledakan tersebut saya menangis," akunya.
Imam mengakui ledakan bom itu bisa menyebabkan kerusakan hingga menimbulkan korban jiwa.
"Akan ada berapa banyak jiwa atau kerusakan yang akan terjadi," ucapnya.
Tanah Sampai Longsor
Bahan peledak berdaya ledak tinggi berjuluk The Mother Of Satan, dimusnahkan tim Densus 88 Antiteror Polri.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, bahan peledak tersebut diledakkan di sekitar Gunung Ceremai, Majalengka, Jawa Barat.
"Selanjutnya tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan."
Baca juga: Cuma Lalai, Polri Pastikan Petugas Rutan Bareskrim Tak Ikut Aniaya Muhammad Kece
"Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahysat," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).