UMKM

Teten Masduki : Usaha Makanan di Masa Pandemi Berkembang Lewat E-commerece Naik 26 Persen

Kementerian Koperasi dan UKM menyalurkan program pinjaman, subsidi kredit dan bunga, serta penjaminan kredit kepada pelaku UMKM.

Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Dian Anditya Mutiara
TribunTangerang.com/Muhamad Fajar Riyandanu
Menteri Koperasi dan UKM RI Tetan Masduki 

Saya sudah melihat misalnya, kita banyak impor alat kesehatan, pertanian. Sebenernya kita sudah bisa mulai mengurangi, misalnya alat-alat kesehatan bisa diproduksi oleh UMKM, termasuk mesin dan alat pertanian yang bisa diproduksi di sini.

Ini penting, ada kebijakan afirmasi oleh pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mensubsitusi produk impor, dan saya kira bila didampingi dan diberikan akses biaya dan didukung oleh suplay bahan baku, kita bisa memproduksi dengan standar industry yang setara dengan produk import. 


Berapa jumlah pertumbuhan UMKM pada saat Pandemi Covid-19?

Saat ini pertumbuhannya sudah sangat luar biasa, jumlah umkm yang sudah terhubung ke ekosistem digital sebelum pandemi hanya 8 juta atau 13 persen, sekarang sudah sekitar 15,9 juta atau naik 24,8 persen.

Seperti yang kita tahu, masyarakat pendapatan turun dan kemampuan daya beli turun.

Maka sekarang kita dorong UMKM banting setir kepada sektor makanan dan minuman, kesehatan, Sektor itu di e-commerce naik 26 persen, ini luar biasa.

Kemudian pelakuk UMKM harus melakukan adaptasi online, transformasi online dan adaptasi produk.

Jadi, selain banting setir dengan produk sesuai permintaan pasar, juga bisa melakukan inovasi produk makanan minuman dalam bentuk frozen food, makanan siap saji.


Bagaimana langkah Pemeritah untuk menyelamatkan UMKM dari dampak Pandemi Covid-19?

Pemerintah juga mencoba menyelamatkan para pelaku UMKM dari sisi permintaan pasar.

Pemerintah juga mengefektifkan belanja pemerintah, kebetulan UU Cipta Kerja sudah diatur 40 persen belanja kementerian dan lembaga harus menyerap produk koperasi dan UMKM.

Jadi tahun ini ada 446 triliunan diserap untuk menyerap produk UMKM dan per hari ini (5/10), sudah 27 persen penyerapan.

Kami juga kerja sama dengan Kementrian BUMN lewat pasar digital BUMN, juga menyerap produk UMKM.

Saya kira dengan daya beli masyarakat terbatas, lalu di subtitusi oleh pemerintah yang membeli produk UMKM, di kwartal kedua tahun ini, UMKM kita sudah mulai pulih. 

Jadi 84 persen itu sudah terlihat kembali, kita belum tahu lagi data pasca PPKM.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved