Berita Tangerang

Pedagang Pasar Anyar Tangerang Bangkrut Selama Covid19, Lebih Baik Tutup daripada Punya Utang

Terungkap alasan para pedagang di Pasar Anyar Tangerang memilih mundur ditengah pandemi covid19

Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Dian Anditya Mutiara
Tribuntangerang/Andika Panduwinata
Sebanyak 60-an pedagang di Pasar Anyar mengalami kebangkrutan saat pandemi virus corona atau Covid-19 karena pasar cenderung sepi pembeli. 

Sementara itu, Pasar Anyar Kota Tangerang dalam waktu dekat ini akan menerapkan aplikasi PeduliLindungi.

Pedagang dan pengunjung diwajibkan scane barcode pada aplikasi PeduliLindungi tersebut.

Kepala Pasar Anyar Kota Tangerang Ahmad Juhaeni menjelaskan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan jajaran Kementerian Perdagangan dan Asperindo.

"Untuk pemasangannya kami masih menunggu dari Asperindo dan Dirjen Mendag," ujar Juhaeni saat dijumpai Tribuntangerang.com di Pasar Anyar Kota Tangerang, Rabu (6/10/201).

9.855 Orang Berkategori Hitam pada PeduliLindungi Masih Nekat Beraktivitas di Fasilitas Publik

Kepala Pasar Anyar Kota Tangerang Ahmad Juhaeni mengatkan, Pasar Anyar akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk pedagang dan pembeli saat masuk ke Pasar Anyar, Kota Tangerang.
Kepala Pasar Anyar Kota Tangerang Ahmad Juhaeni mengatkan, Pasar Anyar akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk pedagang dan pembeli saat masuk ke Pasar Anyar, Kota Tangerang. (Tribun Tangerang/Andika Panduwinata)

Dia mengaku sudah melakukan sosialisasi ini kepada pedagang dan pengunjung tentang pengggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Saat ini masih mencari titik untuk pemasangan barcode aplikasi PeduliLindungi.

"Di sini kan akses masuk banyak, mungkin nanti dipasang di pintu depan dan belakang," ucapnya.

Menurutnya, ada pedagang yang mengeluhkan rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi tersebut.

Kendati demikian, kata Juhaeni, dia menampung aspirasi tersebut.

"Kontranya pedagang mengeluhkan kalau pakai PeduliLindungi dikhawatirkan sepi pembeli. Makanya kami akan melakukan uji coba terlebih dulu," kata Juhaeni. 

Juhaeni mengklaim bahwa pedagang Pasar Anyar sudah sekitar 95 persen vaksinasi Covid-19 sehingga sudah dapat menggunakan aplikasi tersebut.

"Kalau yang belum bisa gunakan aplikasinya, dapat menunjukkan juga sertifikat vaksin untuk bisa masuk pasar ini," kata Juhaeni. 

TONTON VIDEO MENARIK 


 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved