Virus Corona Tangerang

Temuan Kasus Covid-19 di SMP Kota Tangerang Bertambah, Dinkes Pastikan Tidak Terjadi Klaster PTM

Warga sekolah yang ditemukan positif Covid-19, hanya satu kasus dalam satu kelas ataupun satu kasus dalam satu sekolah.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro
Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPN 1 Kota Tangerang ditutup, usai ditemukannya tiga orang siswa terkonfirmasi Covid-19. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Sebanyak 42 warga sekolah dari 20 SMP Kota Tangerang terkonfirmasi positif Covid-19, usai dilakukan skrining atau tes PCR oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Dengan demikian, jumlah perangkat sekolah yang terpapar Covid-19 selama menggelar Pembelajaran Tatap Muka(PTM), menjadi 69 orang, setelah sebelumnya juga ditemukan 27 kasus dari 15 sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni menegaskan, dengan penemuan kasus tersebut, tidak menimbulkan klaster Covid-19 pasca gelaran PTM terbatas.

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Menurutnya, warga sekolah yang ditemukan positif Covid-19, hanya satu kasus dalam satu kelas ataupun satu kasus dalam satu sekolah.

"Bahkan, hasil tracing kontak erat hingga 2 Oktober lalu, hanya ditemukan lima kasus. Tiga diantaranya merupakan kontak erat keluarga dan dua kontak erat sekolah," ujar dr. Dini Anggraeni kepada awak media, Jumat(8/10/2021).

"Namun, itu semua dari alur tracing atau kontak erat yang berbeda-beda, tidak dalam satu jaringan kontak erat," imbuhnya.

Hal ini menjadi gambaran nyata, lanjut dr. Dini, bahwa Kota Tangerang masih bisa menjalankan PTM terbatas dengan kondisi aman, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Pasalnya semua kasus tersebut, ditemukan dalam kondisi tidak bergejala, dengan rata-rata ct value diatas 35.

"Selain itu, pengaktifan satgas pada sekolah dan satgas tingkat kelas, disertai rutinnya puskesmas melakukan monitoring ke sekolah-sekolah, membuat potensi penularan ini menjadi sangat rendah," kata dr. Dini.

Kedepan, Dinas Kesehatan akan terus melangsungkan tracing secara acak di sekolah-sekolah yang telah menerapkan PTM terbatas hingga tahap ke tiga. 

Setelah itu, tracing acak akan terus berlangsung secara berkala sebagai bentuk dukungan PTM terbatas dan pencegahan dini terjadinya klaster sekolah.

Oleh karena itu, Ia mengimbau bagi masyarakat Kota Tangerang khususnya pelajar dan anggota keluarga yang anggota keluarganya sudah mengikuti PTM terbatas, agar segera mengikuti Vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya

Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya

Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah

Sebab, vaksinasi cukup memberikan gambaran dengan data yang akurat, bahwa dengan capaian vaksinasi yang tinggi positif rate PTM terbatas sangat kecil dan ct value yang cukup tinggi. 

"Sekali lagi ini bukan klaster PTM terbatas, dukungan orangtua sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pelaksanaan PTM terbatas," ucapnya.

"Untuk itu saya harap, orang tua siswa dapat melaksanakan vaksinasi bagi anak-anak mereka, untuk mendukung PTM dan menjaga anak-anak Kota Tangerang dari paparan virus covid-19 kategori berat," tutup dr. Dini Anggreani. (m28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved