Fadli Zon Usul Densus 88 Dibubarkan, Polri, Kami Tetap Bekerja Selamatkan Bangsa dari Aksi Terorisme
Ramadhan kemudian bercerita soal kinerja Densus 88 dalam penegakan dan pencegahan terorisme di Indonesia.
“Tidak ada Islam itu mengajarkan kekerasan, radikalisme, dan terorisme."
"Justru paham dan gerakan-gerakan tersebut yang merusak citra Islam sebagai agama rahmatan lil alamin."
Baca juga: 9.855 Orang Berkategori Hitam pada PeduliLindungi Masih Nekat Beraktivitas di Fasilitas Publik
"Upaya memerangi paham dan kelompok-kelompok tersebut justru harus kita dukung bersama, bukan sebaliknya,” tutur Syukron, Rabu (6/10/2021).
Syukron menegaskan, narasi yang digulirkan seolah-olah Densus 88 Islamofobia sangat berbahaya, dan berpotensi memecah belah bangsa Indonesia yang majemuk.
“Janganlah dibuat narasi aparat dalam hal ini Densus 88 seolah-olah membenci dan memerangi salah satu agama, bahaya itu,” tegasnya.
Baca juga: Dua Polisi Penembak 6 Anggota FPI Hingga Tewas Mulai Disidang 18 Oktober di PN Jaksel
Faktanya, lanjut alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, umat beragama di Indonesia hidup tenang dan damai, rukun adem ayem.
Negara juga menjamin, bahkan memfasilitasi warganya menjalankan ritual ibadah sesusi agama dan kepercayaannya masung-masing.
“Ini harus kita jaga, termasuk dari paham-paham yang merusak tatanan yang sudah baik ini,” ucapnya.
Baca juga: Jadwal Pemilu 2024 Belum Disepakati, PDIP dan Golkar Dorong Jokowi Kumpulkan Ketua Umum Parpol
Syukron juga menilai peran dan kehadiran Densus 88 masih sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penanganan aksi terorisme di Indonesia.
"Jangan menutup mata dengan fakta bahwa hari ini penyebaran paham radikalisme begitu masif, dan potensi ancaman terorisme di negara kita masih sangat terbuka."
"Begitu kita lengah dan lemah, mereka akan sangat leluasa menjalankan aksinya,” paparnya.
Kurang Bijak dan Terlalu Tendensius
Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni, tak setuju Densus 88 dibubarkan.
Sebagai wakil ketua di Komisi yang membidangi langsung isu keamanan dan kepolisian, Sahroni menegaskan keberadaan Densus 88 sangat dibutuhkan kehadirannya dalam memberantas terorisme.
"Saya kurang setuju dengan pendapat Pak Fadli Zon karena kurang bijak dan terlalu tendensius."
Baca juga: Baru Kenalan, Mantan Pegawai KPK Belum Mau Mengiyakan Tawaran Kapolri Soal Jadi ASN
"Teroris di Indonesia itu nyata adanya, sudah banyak kejadian, korban berjatuhan, dan kita melihat sendiri kasusnya."