Kabupaten Tangerang
Pengakuan Brigadir NP, Polisi yang Membanting Mahasiswa hingga Kejang-kejang dan Pingsan Saat Demo
Wahyu menjelaskan, NP telah meminta maaf secara langsung kepada korban dan keluarganya, yakni ayah dan ibu korban.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Polisi berpakaian lengkap hitam-hitam tersebut tengah mendekap pendemo yang mengenakan almamater berwarna biru.
Namun, tak lama kemudian, polisi itu langsung membanting mahasiswa tersebut.
Tampak saat dibanting, bagian tulang belakang langsung menghantam lantai keramik di lokasi itu.
Pendemo itu pun langsung tak sadarkan diri.
Beberapa petugas kepolisian langsung berupaya menyadarkan pendemo.
Mereka menepuk-nepuk pundak pendemo tersebut.
Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna
Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember
Dalam unggahan akun itu disebutkan aksi demonstrasi awalnya berjalan dengan damai dan lancar.
"Beberapa orator menyuarakan tentang kegagalan pemerintahan Ahmed Zaky Iskandar-Madromli dalam mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang. Sayang, ada kericuhan. Ada pengunjuk rasa dibanting dan diinjak sampai kejang2," tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian maupun kondisi pendemo yang mendapatkan perlakukan kekerasan tersebut.
Sejumlah Mahasiswa Diamankan Aparat

Penulis : TribunTangerang/Mohammad Yusuf/Andika Panduwinata/Gilbert Sem Sandro