Tiga Parpol Ini Ajak Bergabung, 57 Mantan Pegawai KPK Menilai Terlalu Cepat

Saat ini, dia dan teman-temannya masih ingin mengusung ideologi pembuatan partai dengan cara meminta wejangan dari beberapa politikus senior.

Editor: Yaspen Martinus
Istimewa
Sejumlah partai politik (parpol) berniat mengajak 57 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergabung. 

Menurutnya, ketimbang mendirikan parpol baru, lebih baik bergabung dengan PKS.

"Meski mendirikan parpol adalah hak konstitusional warga negara"

"Bagi kami daripada membangun parpol baru, kami mengajak kepada para eks pegawai KPK yang diberhentikan karena tidak lolos TWK untuk bergabung dengan PKS," ajak Nabil, kepada wartawan.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi II DPR Sebut Pansel Anggota KPU-Bawaslu Dream Team, Minta Masyarakat Mengawal

Sedangkan Sekretaris Jenderal PKP Said Salahuddin menyatakan, partainya siap menampung para mantan pegawai KPK yang tertarik berkiprah di dunia politik.

"Kalau berkenan, PKP bersedia menyiapkan karpet merah untuk menerima para pejuang anti-rasuah tersebut bergabung bersama kami."

"Sebab PKP adalah rumah besar para pejuang," ucap Said dalam siaran pers, Kamis (14/10/2021).

Partai Serikat Pembebasan

Rasamala Aritonang bersama rekan-rekannya bekas pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berencana membuat partai politik (parpol).

Namun, mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK itu mengaku tak mau buru-buru.

"Kita pelan-pelan, gagasan ini bergulir dulu."

Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Ungkap SBY Pernah Empat Kali Menawarinya Jadi Hakim MK, Semuanya Ditolak

"Kita ketemu dulu nanti dengan beberapa tokoh atau pihak di luar kita."

"Yang menurut kita punya visi besar, kredibilitas baik di publik," ujar Rasamala saat dikonfirmasi, Kamis (14/10/2021).

Rasamala tidak menarget parpol itu bisa ikut pesta politik pada 2024.

Baca juga: Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, PKS: Terbuka Lebar Peluang Politisasi Riset

Target mereka hanya membuat partai untuk menampung keinginan rakyat yang ingin politik bersih dari sifat koruptif.

"Kita enggak mau muluk-muluk," ucap Rasamala.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved