INI Tiga Jenis Interogasi Densus 88 Terhadap Terduga Teroris, Dilakukan Secara Humanis

Tiga jenis interogasi tersebut merupakan bagian dari implementasi penegakan hukum secara soft approach atau humanis.

Editor: Yaspen Martinus
ISTIMEWA
Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes MD Shodiq mengungkapkan tiga jenis interogasi terhadap terduga teroris, yang selama ini dilakukan. 

"Dan upaya-upaya tersebut juga tidak hanya melakukan upaya penindakan hukum."

"Tapi upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh Densus seperti yang kita sampaikan kemarin."

Baca juga: Relawan Deklarasikan Sahabat LBP, Jubir Tegaskan Luhut Sama Sekali Tak Niat Maju di Pilpres 2024

"Yang di mana beberapa napiter yang tengah menjalani pidananya melakukan sumpah setia kepada NKRI."

"Ini menunjukkan upaya melakukan deradikalisasi yang dilakukan oleh Densus itu berhasil," sambungnya.

Ramadhan juga menjelaskan keberhasilan tim Densus 88 terlihat dalam ikrar setia mantan napiter Imam Mulyana kepada NKRI.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 11 Oktober 2021: Suntikan Pertama 100.322.375, Dosis Kedua 57.607.200

Dia diketahui sebagai eks anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat sejumlah aksi teror.

Tak lama setelah ikrar setia NKRI, kata Ramadhan, Imam langsung mengungkap pernah menyimpan 35 kilogram bahan peledak di Gunung Ciremai, Jawa Barat.

"Setelah ia melakukan sumpah setia kepada NKRI, salah satu napiter atas nama IM menyebut bahwa ia telah masih menyimpan 35 kilogram bubuk TATP, yang mana kita sampaikan kemarin."

Baca juga: Gerindra Usung Prabowo Lagi di Pilpres 2024, PKS Pilih Majukan Salim Segaf Al-Jufri

"Terkait dengan apa yang disampaikan, Polri dalam hal ini Densus terus melakukan bekerja."

"Terus mengerjakan tupoksinya untuk melakukan pemberantasan terorisme," paparnya.

Atas dasar itu, Ramadhan memastikan Densus 88 Antiteror Polri akan terus bekerja memberantas terorisme di Indonesia.

Baca juga: Gerindra Pastikan Prabowo Bakal Maju Lagi Jadi Capres, Ini Sikap PA 212

"Jadi kita bergeming dengan apa yang disampaikan, kita tetap bekerja."

"Demi menyelamatkan bangsa ini dari aksi terorisme," ucapnya.

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengusulkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan.

Baca juga: Tunggu 4 Teroris MIT Poso Menyerah, Kapolda Sulteng: Kalau Tak Ada Peluru yang Keluar, Kenapa Tidak?

Mantan Wakil Ketua DPR ini menuding Densus 88 kerap melemparkan isu islamofobia.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamofobia."

"Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja."

Baca juga: 57 Mantan Pegawai KPK Isyaratkan Terima Tawaran Kapolri Jadi ASN Polri Jika Sesuai Keahlian

"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” cuit Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon, Selasa (5/10/2021). (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved