Musim Penghujan, Demam Berdarah Mengintai Warga Tangerang, Ini Cara Mencegahnya
Hendra menyebut guna mencegah berkembangnya nyamuk perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANGCOM, TIGARAKSA - Belakangan ini Kabupaten Tangerang selalu dilanda hujan mulai dari intensitas rendah hingga intensitas tinggi.
Memasuki musim penghujan, banyak penyakit yang mengintai, membuat masyarakat harus selalu waspada akan kesehatan, terlebih saat masih berada dalam situasi pandemi Covid-19.
Menurut dr. Hendra Tarmizi selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, memasuki musim hujan, sangat identik dengan jenis penyakit batuk, pilek dan diare.
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini, muncul akibat banyaknya genangan air.
Genangan air merupakan tempat terbaik bagi larva nyamuk untuk tumbuh dan berkembang biak.
Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM
Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri
Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak Persyaratannya Berikut
Hendra menjelaskan bahwa penyakit demam berdarah berpotensi pada kematian.
Tentunya masyarakat semua kalangan usia dapat terjangkit penyakit tersebut.
"Semua kalangan usia dapat berpotensi terkena demam berdarah, namun usia anak-anak lebih menyebabkan angka kematian yang tinggi, karena anak-anak cenderung belum memiliki kekebalan tubuh yang maksimal," ujar Hendra, Selasa (19/10/2021).
Ia menyebut guna mencegah berkembangnya nyamuk perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M.
Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna
Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember
Baca juga: Dampak Corona, Pemerintah Jepang Beri Setiap Anak hingga Usia 18 Tahun, Subsidi Uang Rp12,7 Juta
Yakni menutup, menguras dan mengubur benda benda yang dapat menampung air bersih.
"Jadi memasuki musim hujan ini, kewaspadaan kita harus ditingkatkan. Selain Covid-19 juga yang tidak kalah pentingnya adalah DBD," kata Hendra. (dik)