Program MSIB Kampus Merdeka Menjadi Inovasi Terbaru, Pemerintah Tambah Anggaran hingga Rp1,2 Triliun

Mendikbud Ristek RI, Nadiem Makarim mengatakan, program magang bersertifikat merupakan inovasi terbesar perguruan tinggi di Indonesia.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro
Menteri Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi RI, Nadiem Makarim, saat mengikuti diskusi diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Selasa(19/10/2021).   

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan Program Beasiswa Pendidikan Indonesia.

Di antara program beasiswa yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tersebut adalah program Beasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka.

Program Kampus Merdeka sendiri telah menjadi terobosan dari Kemendikbud Ristek untuk mensinergikan perguruan tinggi dengan industri dan kehidupan nyata, yang telah sukses menghasilkan mahasiswa yang siap terjun ke dunia kerja.

Mendikbud Ristek RI, Nadiem Makarim mengatakan, program magang bersertifikat merupakan inovasi terbesar perguruan tinggi di Indonesia, yang dapat membuat mahasiswa menjalani masa magang selama satu hingga dua semester penuh di dalam perusahaan.

"Ini artinya untuk pertama kalinya sejarah di Indonesia, semua perusahaan kelas dunia di Indonesia dapat menjadi universitas selama minimum satu semester bahkan hingga mencapai 1 tahun," ujar Nadiem Makarim dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Selasa (19/10/2021).

Atas kesuksesan program magang bersertifikat dan study independen tersebut, pemerintah akan menambahkan anggaran untuk tahun depan hingga Rp 1,2 triliun.

Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM

Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri

Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak Persyaratannya Berikut

Penambahan anggaran program MSIB yang tahun ini sebanyak Rp 350 miliar itu dilakukan, untuk memfasilitasi jumlah mahasiswa dan mentor yang rencananya akan diperbanyak. 

Sehingga, dapat membuat mitra, mahasiswa dan kampus merasa lebih nyaman dan memiliki antusias lebih dalam mengikuti program itu.

"Selain itu, penambahan anggaran ini diterapkan untuk memberikan uang saku dan biaya hidup mahasiswa yang mengikuti program ini, dengan ditanggung penuh oleh Kemendikbud," tutur Nadiem.

Pasalnya, disebut Nadiem, hasil evaluasi dan respon dari industri mitra selama program MSIB tahap I, sebanyak 66,7 persen mitra merasa puas dengan kualitas mahasiswa yang diterima, dan 24,6 persen industri mitra lainnya mengaku sangat puas.

"Pogram MSIB Kampus Merdeka semester ganjil tahun ini, diikuti oleh 110 mitra magang dan 33 mitra studi independen dengan peserta mahasiswa sebanyak 12.900 dari 555 perguruan tinggi, baik dari program akademik maupun vokasi. Selain itu, juga terdapat 1800 proyek pembelajaran  dengan 3000 lebih pendampingan dari para mentor industri," papar Nadiem.

"Dengan penambahan anggaran ini, target mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini juga akan kita tambah, menjadi 50 ribu mahasiswa, dengan pendampingan dari 11 ribu mentor," jelasnya.

Kemudian Nadiem juga mengungkapkan, pemerintah mengharapkan program magang tersebut, dapat terus berkembang setiap semester, agar menjadi lebih baik dan dapat berkembang semakin besar.

Baca juga: Diapit 3 Jenderal, Gaya Menlu Retno Marsudi Bikin Salah Fokus, Pakai Sepatu Kanan-Kiri Beda Warna

Baca juga: TAK DISANGKA, Uang Ratusan Juta Terkumpul Ketika Penjual Gorengan Bongkar Tabungan dari Ember

Baca juga: Dampak Corona, Pemerintah Jepang Beri Setiap Anak hingga Usia 18 Tahun, Subsidi Uang Rp12,7 Juta

Sebab, lanjut Nadiem, pemerintah menginginkan mahasiswa yang mengikuti program itu tidak hanya berasal dari pulau Jawa, namun dari seluruh daerah di Indonesia.

Menurutnya, talenta muda bangsa yang berasal dari luar daerah, tidak kalah dengan yang berasal dari pulau Jawa, karena memiliki kegigihan untuk berkembang yang lebih baik.

Oleh karena itu, Nadiem memastikan, pihaknya akan melakukan sosialisasi lebih intens terhadap perguruan tinggi yang berada di luar pulau Jawa.

"Kita memastikan sosialiasi akan lebih banyak di perguruan tinggi yang lokasinya non pulau Jawa. Karena sebenarnya, mereka sanggup, hanya saja perlu percaya diri yang lebih, untuk masuk dalam program-program ini," tutup Nadiem Makarim. (m28)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved