Berita Tangerang
Demi Uang, Nur Harus Menahan Perihnya Cat Dibaluri ke Tubuh untuk Menjadi Manusia Silver
Nur dari kontrakan ke tempat mangkalnya belum dilumuri cat. Ia pun bergegas ke Pertigaan Lampu Merah Ciledug untuk menjadi manusia silver.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Kemarin-kemarin ramai balita yang dicat silver sampai viral. Ada juga manusia silver yang tertangkap jadi maling. Itu sangat berdampak banget dari pendapatan sehari-hari. Belum lagi ditambah faktor cuaca, sekarang sering hujan. Kalau hujan ya kami enggak melakukan aktivitas di jalan," kata Erna.
Ingin hidup normal
Erna dan Nur berharap cobaan berat ini segera berakhir. Kedua janda itu sangat menginginkan perubahan dalam hidupnya.
"Ya kalau ada kerjaan juga mending pilih kerjaan lain dari pada manusia silver seperti ini," ungkap Erna.
Sebab menurutnya butuh kesabaran tinggi yang harus dijalani. Belum lagi upaya untuk menghilangkan cat dari tubuhnya itu.
"Harus mandi berkali-kali biar cat hilang semua di badan. Mandi sampai kira-kira 2 jam. Itu juga harus digosok-gosok pakai sunlight biar hilang semua catnya," bilangnya.
Erna mengaku ingin hidup normal kembali. Dia pun berencana pulang ke kampung halamannya di Pandeglang.
"Saya kangen keluarga saya di kampung. Mau pulang kampung, nabung buat usaha kecil-kecilan saja di sana," ujar Erna.
Sementara itu Nur juga berupaya bangkit dari pandemi ini. Dirinya tiap hari menyisihkan uang untuk modal usaha.
"Saya juga kedepannya nanti mau punya lapak sayur-sayuran. Jualan sayur ke tetangga-tetangga. Kan dulu saya punya pengalaman kerja di lapak sayuran Borobudur," papar Nur. (dik)