Virus Corona
Dinkes Kota Tangsel Catat 43 Kasus Positif Covid-19 pada Kegiatan PTM Sekolah Pada Akhir Oktober
Menurutnya dari uji yang dilakukan pada Sabtu, 30 Oktober 2021 tercatat puluhan orang yang mengikuti jalannya kegiatan PTM positif covid-19.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Dian Anditya Mutiara
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Tangsel, Taryono mengatakan kegiatan PTM tersebut dilakukan dimulai secara bergilir baik tingkat TK, SD, hingga jenjang SMP.
"TK ada 496 di Kota Tangsel yang melaksanakan PTM baru 106. Lalu SD ada 331, yang sudah PTM ada 78. Untuk SMP ada 207, yang sudah gelar PTM sebanyak 75," kata Taryono saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Kota Tangsel, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya
Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah
Taryono menuturkan sejak dimulainya PTM pada setiap jenjang pendidikan, pihaknya tak mencatat penambahan sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Tetap seperti kemarin belum ada penambahan," katanya.
Sementara itu, Taryono menuturkan tak adanya penambahan sekolah yang mengagungkan kegiatan PTM ditengarai belum terpenuhi ya persyaratan yang tertera pada sistem DAPODIK.
Selain itu, khusus pada sekolah swasta banyak didapati model yayasan yang menyatung semua jenjang pendidikan pada satu gedung.
Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya
Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya
Hal itu membuat pihak yayasan mendahulukan tingkat pendidikan paling tinggi dalam melaksanakan PTM tersebut.
"Karena ada beberapa satu yayasan yang ada jenjang pendidikan, SMA, SMP, SD, TK maka yayasan memberlakukan untuk jenjang yang tinggi dulu, SMA dan SMK dulu jalan kemudian baru SMP," pungkasnya. (m23)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPAI Nilai PTM Terbatas di Tengah Lemahnya Penerapan Prokes Berisiko Bagi Anak-anak