Kebakaran
Keluarga Korban Kebakaran Puri Metland Tolak Autopsi, Kini Sudah Dijemput dari RSUD
Empat korban meninggal dunia akibat kebakaran di Perumahan Metland Puri, Kecamatan Cipondoh telah selesai melakukan proses visum.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
TRIBUNTANGERANG.COM, CIPONDOH - Empat korban meninggal dunia akibat kebakaran di Perumahan Metland Puri, Kecamatan Cipondoh telah selesai melakukan proses visum.
Staf Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Lilik mengatakan, keempat korban tersebut telah dijemput oleh pihak keluarga dari istri serta ketua RT setempat.
"Seluruh korban sudah selesai menjalani proses visum luar dan identifikasi, jadi sudah bisa dibawa pihak keluarga," ujar Lilik saat diwawancarai TribunTangerang.com, Selasa (9/11/2021).
"Tadi pukul 13.00 WIB telah dijemput keluarga dan ketua RT. Keluarga yang menjemput ada sekitar 8 orang," imbuhnya.
Lebih lanjut Lilik menjelaskan, proses identifikasi korban kebakaran tersebut tidak berlangsung lama, sebab pemeriksaan hanya dilakukan pada visum luar.
Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, Tetangga Dengar Ledakan Keras Saat Kebakaran Rumah di Metland Puri
Menurutnya, pemeriksaan visum luar dilakukan karena pihak keluarga menolak korban dilakukan pemeriksaan seharusnya yakni autopsi.
Selain itu, cepatnya proses identifikasi korban disebut Lilik, disebab karena seluruh korban merupakan satu anggota keluarga.
Sehingga, jenazah korban yang tadi tiba pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah - RSUD Kabupaten, telah dikembalikan kepada pihak keluarga kurang dari enam jam.
"Awalnya itu mau dilakukan autopsi, tapi keluarga korban menolak, mereka bilang sudah ikhlas menerima musibah yang menimpa ini," kata Lilik.
"Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, akhirnya korban jadinya hanya dilakukan pemeriksaan visum luar saja," jelasnya.
Lilik menyebut, korban meninggal dunia tersebut sudah dalam kondisi hangus terbakar, dengan luka bakar hampir mencapai 100 persen.
"Kasus ini kan enggak sesulit waktu peristiwa di Lapas Kelas I tempo lalu, ini kan keluarga, jadi cepat prosesnya, meskipun korban memang sudah gosong, hangus terbakar," terangnya.
Kini, empat korban kebakaran tersebut telah dibawa oleh pihak keluarga ke Rumah Duka Jabar Agung Jelambar, Grogol, Jakarta Barat.
"Keluarga langsung membawa korban ke Rumah Duka Jabar Agung, Jakarta Barat," tutur Lilik.
Terdengar Ledakan
Menurutnya, warga justru mengetahui terjadinya kebakaran, ketika terdengar ledakan-ledakan yang cukup keras dari dalam rumah korban.
Mengetahui kejadiaan tersebut, para warga disebut Juan, langsung berhamburan saling bergotong-royong membantu memadamkan api.
Sementara anggota keluarga lainnya sibuk menyelamatkan barang-barang yang ada, karena panik api dapat menjalar.
"Tetangga mengetahui kebakaran itu sekitar pukul 04.30 WIB, kita warga tau ada kebakaran justru saat suara ledakan dari dalam rumah korban terdengar keras, mungkin ledakan itu berasal dari barang elektronik tangga seperti kulkas, tv, kompor dan lainnya," kata dia.
"Tahu ada kebakaran, warga langsung saling membantu memadamkan api, ada yang pakai ember ada yang pakai selang air, ada sekitar 20 orang yang bantu memadamkan api," sambungnya.
"Sementara warga memadamkan api, anggota keluarga lainnya yang panik, langsung pada menyelamatkan barang-barang, karena api sudah besar banget, takutnya menjalar," jelasnya.
Lebih lanjut Juan menerangkan, api baru berhasil dipadamkan pada pukul 06.30 WIB, setelah delapan unit pemadam kebakaran dikerahkan.
"Api baru padam itu waktu sudah pagi, jadi kita dibantu sama pemadam kebakaran 6 mobil, lalu 2 mobil lagi menyusul," terangnya.
Selain itu, Ibrahim warga yang tinggal di sebelah kanan korban mengungkapkan, dirinya mengetahui kebakaran saat kepulan asap memasuki rumahnya.
Setelah keluar mengecek kondisi yang terjadi, Ibrahim lalu berteriak meminta tolong sambil membangunkan warga lainnya.
"Saya tahu kebakaran waktu asap masuk ke rumah saya, saya panik dong. Saya cek keluar ternyata sebelah kebakaran," tuturnya.
"Saya langsung teriak minta tolong sama teriak kebakaran, biar warga lain pada bangun jadi ikut membantu memadamkan api," papar Ibrahim.
Dalam peristiwa tersebut, empat korban yang meninggal dunia ialah Johan (35), Elvina (31), Jason (5) dan seorang wanita lanjut usia yang belum diketahui identitasnya, berusia 60 tahun.
Ke empat korban kini telah dibawa menuju RSUD Kabupaten Tangerang, guna melakukan autopsi.
Selain empat korban jiwa, terdapat kerugian materi lainnya dalam peristiwa naas itu.

Diantaranya, rumah, kendaraan roda empat yakni mobil livina bernopol B 1318 TRX, sepeda motor PCX bernopol 4716 BRY dan sebuah sepeda motor lainnya.
Akibat kebakaran tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta.
Pantauan TribunTangerang.com pukul 10.00 WIB, kondisi rumah yang seluruhnya hangus terbakar kini telah padam, hanya terlihat sisa-sisa kobaran asap yang berasal dari bangunan rumah.
Rumah tersebut berlantai dua, kondisinya telah hangus terbakar, tersisa tiang beton rumah yang sudah berwarna hitam karena tekena kobakaran api.
Sebuah kendaraan roda empat yang menjadi kerugian materi yakni mobil terlihat pada halaman depan rumah. Kondisi seluruh kaca mobil terlihat pecah, bahkan hingga jok dalam mobil pun hangus terbakar.
Selain itu, sebuah kendaraan sepeda motor juga terlihat terparkir di depan rumah. Meski masih dalam kondisi utuh, bagian kiri motor tersebut terlihat telah meleleh terbakar. (M28)