Pendidikan

Cara Menyiapkan Si Kecil Kembali ke Sekolah, Kembangkan Sikap Kreatif dan Kemandirian

Pendidikan anak bukan melulu dilakukan di sekolah. Saat di rumah, anak-anak juga bisa belajar, bahkan sambil bermain.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Intan UngalingDian
Raising Children Network
Anak bermain didampingi orangtua. Saat bermain bersama anak, orangtua dapat mengembangkan kreativitas dan kemandirian anak. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pendidikan anak bukan melulu dilakukan di sekolah. Saat di rumah, anak-anak juga bisa belajar, bahkan sambil bermain.

Belajar sambil bermain materi yang kerap diberikan untuk pendidikan anak usia dini.

Saat ini, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dilakukan secara terbatas dan terbatas.

Artinya, anak akan tetap banyak berada di rumah dan belajar dari rumah.

Menurut Grace Melia, Therapeutic Play Practitioner dan Montessori Diploma in Training, untuk mengimbangi proses belajar di sekolah dan di rumah, orangtua tetap melakukan pendampingan.

Pendampingan itu meliputi stimulasi fisik dan sensorik anak saat bermain dan belajar di rumah.

Tujuannya, agar ketika tiba saatnya mereka kembali belajar di sekolah mereka tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran.

Jika anak tidak dipersiapkan di rumah saat kembali ke sekolah akan berdampak learning loss secara signifikan.

Learning loss adalah istilah untuk menyebut hilang pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik.

Atau terjadi kemunduran proses akademik karena faktor tertentu. 

Baca juga: Andika Hazrumy Nilai Sekolah Adiwiyata di Banten Tanamkan Pendidikan Karakter untuk Masa Depan anak

Baca juga: Pelajar Kabupaten Tangerang Dapat Bekal Pendidikan Berlalu Lintas dan Pembinaan Mental

"Untuk diketahui, yang banyak terjadi saat ini learning loss sendiri merupakan hasil dari 
dampak penutupan sekolah selama pandemi," kata Grace Melia.

Grace Melia mengatakannya saat acara Bincang Santai secara daring bertajuk  "Permainan Interaktif untuk Siapkan Si Kecil Kembali ke Sekolah", digelar Cussons Kids, Kamis (18/11/2021).

Dia mengatakan, bermain sebagai sarana belajar anak-anak sehingga bermain menjadi kebutuhan dan bukan rekreasi saja.

Metode belajar sambil bermain diharapkan dapat mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol terhadap lingkungannya.

"Melalui bermain pula, anak dapat menemukan hal baru. Mereka bisa bereksplorasi, meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun keterampilan untuk menolong dirinya sendiri," kata Grace.

Dia memberikan tips dan ide untuk kreatif mengajak anak bermain lewat cara menstimulasi memori dan fisik, serta ruang gerak.

Baca juga: Catatan Penting Dinas Pendidikan Banten Soal PTM dan Penyebaran Covid-19

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Ibu dan Bayi Lahir Prematur, Stimulasi dan Perkembangan Jangka Panjang

Berikut contoh permainan yang dapat dilakukan :

*  Do It Yourself (DIY) Painting

Pernahkah memerhatikan ketika anak mulai belajar mencoret-coret berbagai permukaan seperti kertas, meja, bahkan tembok? 

Nah, ini sebagai penanda bahwa sang anak sudah mulai bisa mengontrol gerakan motoriknya. 

Hal ini menjadikan anak antusias melakukan berbagai beraktivitas menggunakan tangan. 

Oleh karena itu, mari gunakan kesempatan ini untuk mulai mengajari anak berkarya. 

"Ini akan sangat membantu merangsang kreativitas dan pengetahuan mereka akan warna, bentuk dan hal lainnya yang sudah pasti membantu proses lanjutan belajar di sekolah," ujar Grace.

* DIY Puppet Show

Aktivitas yang satu ini sangat merangsang kreativitas dan dapat mengasah kemampuan anak berkomunikasi dan bercerita.

Di satu sisi bermain dengan cara seperti ini akan membantu mengasah kemampuan berbahasa anak.

"Dengan memperkenalkan banyak karakter serta sifat dan juga kelebihan dan kekurangannya, maka anak akan terbiasa mendengar dan juga menyusun cerita untuk mereka ceritakan kembali," katanya.

"Hal ini dapat membantu mereka untuk memudahkan berteman, sharing dan juga bercanda bersama keluarga dan teman di sekolah," kata Grace lagi.

Baca juga: Bocorocco Tawarkan Tampilan Modis Plus Kesehatan, Meredam Guncangan Tubuh Lebih Besar

Baca juga: 862 SD dan SMP di Kabupaten Tangerang Terima Bantuan Paket Kesehatan dari Unilever

*  Collaborative Drawing-menggambar bersama

Melakukan kolaborasi dan menggambar bersama, anak dapat belajar mengasah imajinasi dan kemampuan berbahasa, serta berkreativitas semaksimal mungkin.

"Menentukan warna, bentuk dan ragam diskusi lainnya yang terjalin antara anak dan orangtua tentunya akan membawa banyak kegembiraan dan mempererat bonding (ikatan emosional) yang terjalin dengan baik)," ujar Grace.

* DIY Craft membuat bentuk

Hal ini perlu disesuaikan dengan preferensi anak, minat dan bakatnya.

Orangtua dapat memilih bentuk-bentuk familiar dan disukai anak, kemudian dijadikan proyek
bersama. 

Misalkan anak menyukai binatang (dinosaurus), buah (semangka/apel), makanan (pizza, ayam atau brokoli) atau bentuk lainnya.

"Semuanya dapat dijadikan subjek untuk dibuatkan bentuk DIY craft-nya. Keterlibatan orangtua dalam membuat proyek ini akan sangat berkesan dan menyenangkan bagi anak," kata Grace.

Terkait hal itu, menurut dia, buat rutinitas bermain seperti menerapkan rutinitas belajar untuk anak-anak. 

"Hal ini penting untuk memberikan mereka struktur dalam beraktivitas. Berikan mereka latihan yang dapat mereka eksplorasi sendiri dan kemudian evaluasi bersama selayaknya memeriksa pekerjaan rumah yang diberikan di sekolah," kata Grace.

Tak kalah penting, terus berkomunikasi dengan guru di sekolah perihal perkembangan anak.

Ketika waktunya untuk belajar dan bermain pastikan orangtua hadir untuk anak sebisa mungkin dan jangan lupa untuk have fun.

Ajak anak-anak berkomunikasi dan bercengkrama sebanyak-banyaknya. 

"Banyak cinta, kegembiraan dan juga canda tawa adalah hal yang penting dalam proses tumbuh kembang anak," kata Grace. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved