Banten
Wahidin Halim Nostalgia Merintis Karier dari Kepala Desa saat Usia 23 Tahun
Gubernur Banten Wahidin Halim mengingatkan, pegawai negeri sipil (PNS) harus loyal kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim mengingatkan, pegawai negeri sipil (PNS) harus loyal kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, kata Wahidin Halim, PNS menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara.
“Sumpah yang ikrarkan seorang PNS adalah taat dan loyal kepada negara dan Pancasila," kata Wahidin Halim, Selasa (23/11/2021).
Dia mengatakannya saat memberi pengarahan pada Pelatihan Dasar Calon PNS di Provinsi Banten Tahun Anggaran 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten, Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Jadilah seorang pegawai dan pribadi yang baik, pribadi yang berintegritas dan menghindari korupsi."
"Kalian berbakti untuk negara. Kalian harus taat setia kepada negara. PNS tugasnya melayani masyarakat sebagai abdi masyarakat dan abdi negara," ucapnya lagi.
Wahidin Halim juga berbagi kiat hidup sebagai PNS.
Baca juga: Selamat untuk CPNS 2021 Pemkab Tangerang yang Lolos Tes SKD, Ini Tahapan Selanjutnya
Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Nia Daniaty Resmi Ditahan Polda Metro Atas Kasus Dugaan Penipuan CPNS
Menurut dia, kariernya dirintis dari seorang kepala desa, lalu menjadi lurah dengan pangkat golongan II/b hingga menjadi Sekretaris Daerah Kota Tangerang.
Kemudian, dia menjadi Wali Kota Tangerang dua periode, sebagai anggota DPR RI hingga saat ini menjadi Gubernur Banten.
“Usia 23 tahun saya menjadi kepala desa, 8 tahun kemudian menjadi PNS golongan II/b sebagai lurah."
"Sebagai PNS harus sabar, tidak emosional dan ambisius memburu jabatan. Bekerjalah dengan baik dan ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu atau pamrih,” katanya.
"Berkarier di PNS perlu proses panjang, perlu integritas, dan komitmen. Kita tidak ambisius, tidak ingin cepat kaya atau cepat punya jabatan. Karena Allah SWT sudah mengatur, mendaki itu dari bawah," katanya.
Dia menambahkan, agama Islam mengajarkan umatnya untuk bersabar, bersyukur, bersahaja, dan merasa cukup.
“Selalu kawal diri dengan religiusitas. Kejujuran harus muncul dari dalam diri kita,” ucap Wahidin.
Baca juga: Pelapor Kasus Dugaan Tes CPNS Fiktif Anak Nia Daniaty, Serahkan Bukti Baru ke Kepolisian
Baca juga: Polisi Tangkap Oknum Guru Berstatus PNS di Kabupaten Tangerang yang Diduga Menipu Rp 150 Juta
Wahidin Halim juga berpesan agar para calon PNS dan PNS untuk selalu berusaha meningkatkan kapasitas diri melalui pendidikan, kursus, seminar, workshop, membaca buku dan sebagainya.
Serta terus berupaya meningkatkan kapasitas diri dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
"Belajar dan belajar, membaca dan terus membaca untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan bidang tugas. Di mana pun, untuk seorang PNS, apapun yang kalian kerjakan adalah untuk rakyat dan negara,” ujarnya.
“Sebagai PNS, kepentingan kita adalah kepentingan rakyat, jangan dikorupsi. Jangan coba-coba mengambil yang bukan hak kita meskipun hanya sedikit, ada konsekuensinya,” ujar Wahidin.
Dia juga mengatakan tentang pencapaian tata kelola pemerintahan seperti penghargaan pencegahan korupsi, pengalolaan sumber daya manusia Provinsi Banten.
Pelaksanaan anggaran yang transparan dan akuntabel sehingga meraih WTP dari BPK.
Baca juga: BKN Pastikan SK PNS dari Anak Nia Daniaty Palsu, Ini Penjelasannya
Baca juga: Wahidin Halim Minta PNS Pemprov Banten Jangan Merasa Gaji Kurang Lantas Korupsi
Demikian pula dengan beragam capaian dari empat misi lainnya untuk pembangunan Provinsi Banten seperti pembangunan Kawasan Banten Lama, RSUD Banten.
Banten Internasional Stadium, jalan dan jembatan hingga beragam inovasi yang memperlancar pelayanan Pemprov Banten kepada masyarakat.
“Pemprov Banten melakukan Inovasi-inovasi dalam pelayanan masyarakat. Generasi sekarang harus punya militansi dalam melakukan perubahan, terutama di Banten."
"Tetaplah pakai masker dan ikut vaksinasi. Covid-19 masih ada dan masih berbahaya,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinis Banten Untung Saritomo mengatakan, pelatihan dasar diikuti oleh 119 orang.
Kegiatan dilaksanakan selama 6 hari dengan orientasi pada wawasan kebangsaan dan Bhineka Tunggal Ika.