Virus Corona
Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan Catat, Tangani 4.020 Pasien Sejak Pandemi Dimulai
Sejak ditunjuk, dr. Suhara Manullang langsung bergerak cepat melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG SELATAN - Kota Tangerang Selatan membentuk Rumah Lawan Covid-19 (RLC) guna menangani warga yang terpapar Covid-19 baik yang tanpa gejalan maupun gejala ringan.
Wali Kota Tangerang Selatan kala itu, Airin Rachmi Diany, menunjuk satu nama, yakni dr. Suhara Manullang menjadi koordinator sekaligus pemimpin Rumah Lawan Covid-19.
Sejak ditunjuk, dr. Suhara Manullang langsung bergerak cepat melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Dr. Suhara mengatakan, RLC dibuat untuk memisahkan orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dengan pola 3T yang tepat, yakni testing, tracing, dan treatment.
"Saat itu langkah yang kita ambil agar virus Covid-19 ini tidak tersebar dengan cepat ada dua, pertama isolasi mandiri dengan melakukan karantina di rumah masing-masing atau isoter yaitu isolasi terpusat yaitu RLC ini," ujar dr. Suhara Manullang saat diwawancarai Wartakotalive di PMI Tangerang Selatan, Kamis (25/11/2021).
"Jadi prinsipnya kita memisahkan pasien Covid-19 dari warga yang sehat, supaya tidak menularkan, karena mereka dipantau dan diawasi," sambungnya.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya
Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka
Baca juga: Tersinggung Netizen Tuding Gagal Kendalikan Hujan Saat WSBK Mandalika, Pawang Hujan Lapor Polisi
Selama didirikan pada 16 April 2020 lalu, RLC Tangerang selatan telah menangani 4.020 pasien Covid-19, dengan 3.680 pasien diantaranya berhasil sembuh dan dipulangkan, 340 pasien dirujuk menuju rumah sakit, serta 16 pasien meninggal dunia.
Dengan begitu banyaknya warga Tangerang Selatan yang terpapar Covid-19, Suhara menyebutkan RLC sempat menerapkan sistem waiting list, hingga mencapai 60 antrean dalam sehari.
Ribuan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di RLC tersebut, dirawat oleh 25 petugas tenaga kesehatan (nakes), dengan rincian 17 perawat dan 8 dokter, termasuk dr. Suhara Manullang.
Dengan terbatasnya nakes yang tersedia saat itu, Suhara memutuskan membagi para nakes menjadi beberapa tim, di mana setiap timnya dilengkapi oleh seorang dokter dan tiga orang perawat.
"Waktu kasus keterpaparan Covid-19 sedang tinggi-tingginya pada bulan Juni dan Juli 2021 kemarin, bahkan di RLC ini kita harus membuat antrean yang mencapai 40-60 orang dalam seharinya," kata dr. Suhara.
"Meskipun sudah mendapat tambahan nakes dari puskesmas yang mem-backup kita, tapi memang jumlah nakes kita itu belum mencukupi juga sih. Sebetulnya, idealnya itu kita merawat 150 pasien, tapi kareja lonjakan ya mau tidak mau tetap harus kita hadapi, demi masyarakat, karena memang saat itu rumah sakit juga penuh, apalagi bulan Juli lalu, dalam sebulan pasien yang kita rawat sekira 600 pasien, berarti kan memang sudah full banget," imbuhnya.
Waktu itu, katanya di RLC pihaknya juga sempat merawat sembilan pasien Warga Negara Asing (WNA), tapi semua kembali sehat dan pulih lagi.
Kendati demikian, Suhara tetap mensyukuri seluruh timnya dapat bekerjasama saling membantu dan bergotong royong dalam menjalani perannya sebagai garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Tangerang Selatan.
Baca juga: Data Diri di Sertifikat Vaksin Salah? Jangan Panik, Perbaiki Lewat Chatbot WhatsApp PeduliLindungi
Baca juga: Daftar Tempat Wisata Menawan di Banten yang Dapat Dinikmati pada Akhir Pekan
Hingga akhirnya pada bulan November 2021 ini, sama sekali tidak ada pasien baru yang menjalani perawatan di RLC.