Kriminal

Wanita dan Pemuda Jadi Korban Luka-luka Bukan Ulah Gangster

Kelompok pemuda yang menganiaya 8 warga Kota Tangerang pada beberapa pekan terakhir ini bukan gangster.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Kapolres Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat memberi keterangan pers terkait aksi tawuran dua kelompok pemuda, Selasa (14/12/2021). 

Saat ini, kepolisian melakukan patroli dan menyambangi lokasi para pemuda tersebut berkumpul dan tawuran.

Menurut Deonijiu, petugas telah mengidentifikasi beberapa pelaku lainnya yang terlibat aksi tawuran.

"Sekarang ini kita sudah mengantongi beberapa pelaku, mereka sudah kita identifikasi, tersangka masih akan terus bertambah karena kita melakukan pemeriksaan kepada saksi di lokasi TKP  (tempat kejadian perkara-Red)," ucapnya.

"Dan kita akan terus melakukan kegiatan patroli secara intensif ke tempat-tempat mereka melakukan kegiatan tersebut, dan waktu mereka melakukan aksinya yaitu dari antara pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB," kata Deonijiu De Fatima.

Baca juga: Viral Video Tawuran Pelajar di Serpong, Satu Anak Kena Sabetan Senjata Tajam

Baca juga: Berawal dari Janjian di Instagram, Dua Kelompok Pelajar SMP Tawuran di Pamulang

Pelaku raib

Sementara itu, seorang gadis berinisial FP dan seorang pemuda I mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di wajah dan kepala di Kota Tangerang.

Pelaku penganiayaan itu bukan ulah gangster melakukan kelompok pemuda yang sedang tawuran.

Menurut  Deonijiu De Fatima, delapan orang sebagai pelaku penganiayaan itu kerap terlibat aksi tawuran.

"Para orang yang terluka ini bukanlah korban dari para gangster, melainkan anggota dari sekelompok pemuda yang memang sering tawuran, terutama beberapa waktu terakhir," ujar Deonijiu De Fatima.

Deonijiu menjelaskan, FP yang juga menjadi pelaku tawuran menjadi korban bacok.

Saat itu, pelaku tawuran mengenakan pakaian sweater. Mereka juga mengenakan penutup wajah dan kepala.

"FP ini tidak kelihatan bahwa dia perempuan." 

"Karena sudah kerap terlibat tawuran, jadi kelompok lain tidak mengetahui kalau ada perempuan, karena mereka sudah tersulut emosi dalam tawuran," ujarnya.

Baca juga: Tawuran 2 Kelompok Pemuda di Pamulang Berawal dari Kalah Tanding Futsal Berujung Damai

Baca juga: Polisi Pastikan Tak Lakukan Penahanan pada Pelajar yang Pakai Sajam saat Tawuran di Pamulang

Dia berharap, orangtua agar mengawasi penuh anak-anak terutama saat malam hari.

Pasalnya, tawuran antar kelompok itu kerap dilakukan menjelang dinihari.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved