Virus Corona
Omicron Menghantui Masa Liburan, Masyarakat Diminta Belajar dari Kasus Libur Nataru Tahun Lalu
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, varian Omicron ini merupakan peringatan bagi kita semua.
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mempersilakan karyawan swasta untuk melakukan hak cutinya saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebelumnya, pemerintah memberlakukan larangan cuti libur akhir tahun 2021 termasuk karyawan swasta.
Dengan adanya perihal tersebut, kemungkinan mobilitas masyarakat pada momen Nataru bakal meningkat signifikan, dibandingkan dengan mobilitas rata-rata harian normal.
Terutama pergerakan masyarakat ke luar Jabodetabek, seperti ke tempat-tempat pariwisata.
Namun, momen akhir tahun kali ini dihantui oleh virus varian Omicron yang dikabarkan telah masuk dan teridentifikasi di Indonesia.
Hal tersebut tentunya berpotensi buruk apabila mobilitas masyarakat tidak dibarengi dengan protokol kesehatan yang baik dan benar.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengungkapkan, varian Omicron ini merupakan peringatan bagi kita semua.
Pasalnya, virus ini dapat menular lebih cepat.
Untuk itu, masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Ini satu warning bagi kita semua. Omicron diduga lebih menular,” ujar Sonny dalam webinar Dialog Produktif: Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru, Kamis (16/12/2021).
“Potensi penularan secara cepat itu terjadi pada saat mobilitas masyarakat meningkat. Oleh karenanya, strategi kita masih sama, 3M,” lanjutnya.
Sonny kembali mengungkapkan, kejadian yang pernah terjadi pada libur Nataru tahun lalu seharusnya bisa menjadi pembelajaran oleh semua pihak termasuk masyarakat.
Pada periode libur Nataru tahun lalu, mobilitas masyarakat kala itu juga mengalami peningkatan.
Kemudian, 3 pekan setelahnya kasus aktif Covid-19 beranjak naik dan tercatat cukup signifikan.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Rp1 Juta Lewat bsu.kemnaker.go.id atau WhatsApp dan Cara Pencairannya
Baca juga: Kisah Keluarga Komplotan Copet Asal Jakarta Beraksi di Sirkuit Mandalika, Ayah, Ibu, Anak, Tersangka
“Kita belajar dari libur natal dan tahun baru tahun lalu. Sejak pertengahan Desember, mobilitas penduduk naik cukup drastis. Dan kalau dilihat lagi, peningkatan mobilitas diikuti dengan penurunan kepatuhan protocol kesehatan,” papar Sonny.
“Dan tiga minggu kemudian terjadi peningkatan kasus, dan lonjakkan kasusnya mencapai 398 persen dalam waktu 13 minggu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Pemerintah mengumumkan secara resmi masuknya varian Omicron ke Indonesia. Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien yang terinfeksi varian Omicron .
"Ada seorang pasien N inisialnya terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers, Kamis, (16/12/2021).
Budi mengatakan kepastian adanya varian Omicron di Indonesia setelah dilakukan whole genome sequencing (WGS).
Pasien N merupakan pekerja pembersih di RS Wisma Atlet.