Sport
Persikota Tangerang Rogoh Dana Miliaran Rupiah Setiap Musim untuk Berlaga di Liga 3
Bukan ratusan juta, melainkan miliaran rupiah mesti dikeluarkan Persikota per musim demi menuju kompetisi tertinggi di Indonesia.
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Persikota Tangerang mesti merogoh kocek lebih dalam saat mengarungi kompetisi Liga 3 Indonesia.
Bukan ratusan juta, melainkan miliaran rupiah mesti dikeluarkan per musim demi menapaki jalan menuju kompetisi tertinggi di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Mahdiar, manajer tim Persikota Tangerang saat ditemui Tribuntangerang.com, di Kota Tangerang, Kamis (13/1/2022).
"Kisarannya kurang lebih 1 hingga 1,5 miliar rupiah," kata Mahdiar.
Dana miliaran tersebut sudah termasuk menggaji pemain dan biaya operasional klub.
Gaji pemain sendiri menghabiskan Rp 90-100 juta per bulannya.
Baca juga: Mahdiar Bertekad Bawa Persikota Tangerang Naik Kasta Liga Sepakbola Indonesia
Baca juga: Libur telah Usai, Persikota Tangerang Matangkan Persiapan Jelang Putaran Nasional
Bagaimana cara manajemen Persikota menghidupi tim sepakbolanya?
"Kami bersyukur teman-teman stakeholder di Kota Tangerang masih peduli dengan Persikota, dan kami juga melakukan penjualan jersey yang cukup membantu."
"Alhamdulillah Persikota bisa bertahan hingga saat ini," ujarnya.
Namun, impian Persikota untuk lolos ke liga 2 Indonesia belum tercapai.
Klub berjuluk Bayi Ajaib ini kerap kandas di pertandingan penentuan yang membuat manajer merasakan panas dingin dan hilang selera makan.
Mahdiar mengatakannya dalam raut sedikit sedih. Menurut dia, kekalahan tim merupakan hal menyakitkan.
Baca juga: Arief R Wismansyah Minta Persikota Tangerang Tidak Euforia saat Lolos Juara Liga 3
Baca juga: Arief R Wismansyah Menaruh Harapan Persikota Tangerang Bisa Berprestasi di Liga 3
Sedangkal hal lain yang membuatnya stres yakni mempersiapkan tim menghadapi laga krusial dan memikirkan dana untuk kelangsungan timnya.
Mahdiar yang sejak 2017 menangani tim Persikota Tangerang berharap, musim 2022 ini menjadi momen kebangkitan Persikota.
Bahkan dia punya nazar jika timnya lolos ke Liga 2 Indonesia. Namun, dia enggan membagikan tentang nazar itu kepada publik.
"Pasti punya, tapi tidak bisa dibilang," ujar Mahdiar.
Tekad ke Liga 2
Mahdiar telah bergabung dengan Persikota Tangerang sebagai manajer tim sejak empat tahun lalu, tepatnya tahun 2017.
Namun, sejak bertahun-tahun lalu, Mahdiar sudah jatuh hati dengan Persikota Tangerang.
Mahdiar tak sampai hati jika klub sepakbola yang dicintainya terjerembab di kasta ketiga liga sepakbola Indonesia.
Apalagi sejarah pernah mencatat, Persikota Juara Divisi Dua Iiga Indonesia tahun 1995-1996, juara Divisi Satu Liga Indonesia 1996-1997m serta semifinal divisi utama 1999-2000.
Dia menilai, Persikota Tangerang tak seharusnya berada di liga 3 alias liga amatir.
"Bagaimanapun saya sendiri lahir dan tinggal di Kota Tangerang. Semenjak saya SMP, saya tahu Persikota sebagai tim kebanggaan Kota Tangerang," ujarnya kepada Tribuntangerang.com, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Persiapan 90 Persen, Persikota Siap Arungi Liga 3 Indonesia
Baca juga: Bergabung di Grup A, Persikota Tangerang Nothing To Lose
Bahkan masa kecil Mahdiar sebagai penonton dan pendukung Persikota Tangerang.
Bersekolah di SMP 1 Kota Tangerang membuat Mahdiar kerap mencuri waktu demi bisa menonton tim sepakbola kesayangannya berlaga.
Dia pun menyimpan banyak kisah Persikota yang membuatnya semakin jatuh hati.
Kecintaanya itu membuatnya bisa menjadi manajer Persikota Tangerang pada tahun 2017 dan ingin memberikan yang terbaik bagi timnya.
"Saya yakin setiap manajemen di setiap masanya berusaha yang terbaik untuk tim ini agar tetap eksis," ujarnya.
Namun, perkembangan Persikota Tangerang dan tim sepakbila lainnya dinamis.
Pembiayaan klub ikut berubah seperti bisa didanai oleh APBD.
Tim sepakbola juga harus bersaing sebaik mungkin ketiga sedang 'merumput'.
"Mungkin saat itu Persikota tidak bisa survive (bertahan)," katanya.
Baca juga: Gary Setiawan Putra Iwan Setiawan jadi Pelatih Kiper di Persikota Tangerang
Baca juga: Kerap Menang di Laga Uji Coba, Manajer Persikota Tak Mau Berpuas Diri
Ketika baru menjabat sebagai tim manajer tahun 2017, Persikota belum mampu berbicara banyak.
Kemudian, pada musim kedua liga sepakbola Indonesia, Persikota Tangerang bisa menjuarai liga 3 Provinsi Banten.
Bahkan tahun 2019 Persikota melenggang ke fase nasional. Namun gagal naik kasta.
Semua perjalanan yang kami lalui jadi bahan evaluasi. Tahun ini kami berharap sekali Persikota bisa merangkak naik."
"Mudah-mudahan Februari ini naik ke fase nasional dan bisa menjadi bagian dari delapan tim yang lolos ke liga 2," tuturnya.
Sejarah kuat, basis suporter militan, serta potensi jadi klub berkembang profesional.
"Kami sendiri nanti berharap banyak orang yang peduli tentang Persikota dan membantu Persikota secara profesional."
"Makin tinggi liga yang dilalui Persikota, pasti butuh orang-orang yang profesional dan bisa memberi waktu maksimal untuk kepengurusan tim ini," ujarnya.
Tak hanya bicara soal investor, tim manajemen yang nantinya bisa membawa Persikota lebih baik lagi.
Mahdiar sendiri yakin Persikota telah siap melangkah ke liga 2.
Modalnya, tekad bulat di dalam tim menyikat pertandingan di babak nasional, serta infrastruktur mulai dibenahi seperti Stadion Benteng, Kota Tangerang.