Kabar Artis

Cerita Hanung Bramantyo yang Mengalami Saraf Kejepit, Pilih Operasi untuk Mengatasinya

Sutradara Hanum Bramantyo berbagi kisahnya setelah menjalani operasi di bagian lehernya untuk mengatasi saraf kejepit

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Sutradara Hanung Bramantyo dan Zaskia Adya Mecca saat di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/1/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANAH ABANG - Tidak semua orang nyaman ketika memutuskan melakukan operasi untuk atasi penyakitnya.

Khawatir terjadinya komplikasi saat operasi dan pasca operasi.

Hal itu juga dialami sutradara Hanung Bramantyo berbagi kisahnya setelah menjalani operasi di bagian lehernya.

Sebelumnya suami dari Aktris Zaskia Adya Mecca ini menjalani operasi di rumah Sakit TNI AU Yogyakarta, karena mengalami saraf kejepit.

Baca juga: Kenali 5 Gangguan Kecemasan yang dialami Anak dan Remaja

"Saya memutuskan operasi karena memang sudah ada pemecahan di dalam ruas-ruas leher saya," ujar Hanung Bramantyo di XXI Plaza Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (21/1/2022).

Sutradara dari film Perempuan Berkalung Sorban itu menjelaskan bahwa kondisi yang pecah itu disebabkan karena adanya tekanan di bagian ruas tulang lehernya.

Kata Hanung, setiap manusia di bagian leher ada beberapa ruas dan diberi angka C1, C2, C3, dan seterusnya, dan saraf yang terjepit ada di bagian ruas C4 dan C5.

Ayah dari 5 orang anak ini memberi perumpamaan lehernya seperti makanan burger yang dipenyet atau di tekan dari atas.

"Seperti halnya kaya makan burger kalo di penyet keluar kan daging dan lainnya, nah keluarnya daging menyenentuh saraf saya," terang Produser dari film Just Mom ini.

Meskipun saat melakukan kontrol dokter yang melakukan pemeriksaan kepadanya tak ada yang berbahaya dengan kondisi, bahkan ditegaskan tak akan membuatnya mati.

Akan tetapi, penderitaannnya itu akan membuat aktivitas sehari-hari dirinya terganggu.

Sehingga dokter memberikan pilihan mau dilakukan operasi atau tidak.

Saat itu, dokter memberikan sebuah pernyataan 'kalo Hanung mau hilang semuanya, caranya adalah operasi' saat itu semua pilihan ada di tangannya.

Baca juga: Jangan Menambah Kecemasan, ini 6 peran Orangtua saat Anak Hadapi Ujian

Saat diberikan pilihan tersebut, ia juga tak lagi boleh melakukan terapi karena malah akan memperparah kondisinya.

Hanung juga diberikan pilihan jika tak mau operasi, mau tak mau harus minum obat seumur hidup.

Tapi obat tersebut hanya bisa menghilangkan rasa sakit bukan menghilangkan penyebab sakit itu.

"Akhirnya ya sudahlah dok saya operasi saja, berat si. Sempat dilarang teman dan ibu, ya gapapa ini keputusan saya pribadi bukan keputusan dokter, dokter betul-betul ngasih jalan keluar mau dipilih atau tidak," kata Hanum.

Baca juga: 4  Cara Mengurangi Kecemasan secara Alami, Kenali Gejala Kecemasan

Gejala awal yang dirasakannya ternyata seringnya mengetik dan main Handphone (HP), saat itu dirinya secara tiba-tiba merasakan kesemuanya di bagian pergelangan tangan.

"Ini penting sekali, kesemutan ( bagian tangan) saya panik dan akhirnya saya langsung ke dokter, dan dokter sudah menyarankan untuk MRI, cuman kan mahal," ujarnya.

Karena proses pemeriksaan MRI mahal, dan penuh perhitungan akhirnya ia memutuskan untuk melakukan rontgen.

Karena hasilnya tak sedetail hasil MRI keputusan yang diterimanya saat itu hanya terapi dan memakai polarex untuk lehernya.

Sempat tak merasakan sakit, sehingga ia bisa melakukan aktivitasnya seperti olahraga, tapi diakui olehnya bahwa caranya olahraga saat itu tak sesuai prosedur dan dilakukan asal-asalan.


"Ketika ngga sakit kegenitan akhirnya olahraga, olahraganya juga ngaco lagi ngetren sepeda beli sepeda, lagi ngetrend joging terus joging, yaudah ketekuk-tekuk akhirnya gitu," ucapnya. (m30)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved