Imlek
Jadi Pedagang Pakaian Imlek Musiman, Febi Bisa Raup Keuntungan Jutaan Rupiah
Seperti juga Lebaran, saat Imlek pun banyak orang jadi pedagang dadakan. Walaupun jadi pedagang dadakan, namun keuntungan yang diraih juga lumayan.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Seperti juga Lebaran, saat Imlek pun banyak orang jadi pedagang dadakan
Walaupun jadi pedagang dadakan, namun keuntungan yang diraih juga lumayan.
Febi salah satunya.
Ibu satu anak ini menjadi pedagang pakaian dadakan di Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat setiap tahunnya di lapak orang tuanya sejak Desember 2021 lalu.
Ia meminjam lapak ayahnya yang setiap hari menjual marmut dan kura-kura di kawasan Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.
Baca juga: Dihimpit Gedung-gedung Tinggi, Begini Persiapan Kelenteng Tua di Setiabudi Sambut Imlek
Menurut Febi, hampir semua pakaian yang dijajakannya habis terjual setiap tahunnya di Glodok untuk perayaan Imlek.
"Hampir rata-rata semua laku terjual sih, karena yang saya jual ini kan berbau-bau Imlek," kata Febi saat ditemui, Kamis (27/1/2022).
Febi melanjutkan, dirinya menjual pakaian Imlek dari usia 0 bulan sampai dewasa dan selalu habis beberapa potong pakaian setiap hari.
Ia menjual pakaian ini sampai akhir Januari 2022 karena pada 1 Februarinya sudah perayaan Imlek.
Baca juga: Warga Dipersilakan Gelar Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 di Kota Tangerang, Ini Syaratnya
Jika barang dijualnya tidak laku, maka akan dikembalikan ke bosnya atau disimpan di rumah untuk dijual lagi tahun depan.
Febi menjual dengan harga variasi mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah.
"Pasti habis sih kalau keadaannya normal ya," jelas dia.
Namun, pada perayaan Imlek tahun 2021 lalu, pembelinya mengalami anjlok karena pengunjungnya sepi.
Ia hanya mampu menjual sekira 50 persen saja dari tahun sebelum adanya Covid-19 melanda Indonesia.
Baca juga: Makna Kegiatan Cuci Rupang Menjelang Perayaan Imlek 2022 di Vihara Kwan In Tang
"Kalau yang kaosnya Shio (Bintang Keberuntungan China) itu enggak bisa saya simpan, karena kan tahunya beda di 2023 nanti," ucap dia.
Ia berharap, tidak ada lagi pembatasan di tahun 2022 ini. Sehingga dagangannya bisa kembali laris manis seperti sebelum ada pandemi Covid-19.
Karena kalau ada pembatasan lagi, maka ia yakin dagangannya tidak akan habis terjual sampai akhir bulan Januari 2022.
"Harapan saya mudah-mudahan lancar dan kita semua terbebas dari corona," ujar Febi.
Baca juga: Kisah Angpao Merah Jadi Alat Usir Roh Jahat saat Tahun Baru Imlek
Sebelumnya, suasana Pasar Glodok ramai dikunjungi masyatakat yang beragam Budha untuk membeli pakaian dan pernak pernik jelang perayaan Imlek 2022 pada (1/2/2022).
Para pedagang menjajakan barang pernak pernik yang dijual dengan meja yang taruh di trotoar.
Pedagang pakaian menggunakan tali dan kayu untuk menggantungkan kaosnya yang dijual.
Selain Febi, ada juga pedagang yang beralih menjual pernak pernik Imlek dari sebelumnya berjualan non Imlek.
Baca juga: Ancol Lunar Festival Meriahkan Tahun Baru Imlek di Taman Impian Jaya Ancol
Misalnya Kara yang kali ini menjadi pedagang penjual amplop chinese. Sebelumnya mengaku menjual kaos.
Kemudian karena menjelang Imlek yang tinggal beberapa hari lagi, ia menjual amplop angpau.
"Biasanya ramai sih yang beli ini," kata dia kepada Tribuntangerang.com, Rabu (27/1/2022). (m26)